Lihat ke Halaman Asli

Rizki Mubarok

Mahasiswa

Jurnalistik Alam Bebas: Media Kreativitas Para Pegiat Alam

Diperbarui: 15 Juni 2023   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pernah Mendengar Jurnalistik? sudah tidak asing bukan

Lalu, bagaimana dengan jurnalistik alam bebas?

terdengar asing bukan?

Nah, lalu apa itu Jurnalistik alam bebas?

Jadi, Jurnalistik alam bebas merupakan kegiatan berupa pengumpulan informasi, pengolahan data, dan pendokumentasian sebuah kegiatan di alam bebas. Tujuannya sebagai bentuk penginformasian kegiatan baik berupa karya tulis maupun fotografi. Istilah ini belum begitu terkenal di Indonesia. Sebab, kemunculannya pun baru ada pada tahun 1990 --an, seiring dengan banyaknya pegiat alam yang perlu mendokumentasikan dan mempublikasikan kegiatan tersebut kepada masyarakat. Oleh karena itu, jurnalistik alam bebas hadir sebagai media untuk mempublikasikan sebuah karya baik di pegunungan, hutan, penyusuran goa, dan lainnya.

Pada umumnya, karya tulisan alam bebas hampir sama dengan tulisan biasa, akan tetapi yang membedakannya adalah isi di dalam tulisannya. Secara garis besar, jenis tulisan jurnalistik alam bebas terbagi menjadi tiga macam, yaitu :

  • Berita atau Reportase
  • Essay atau Feature
  • Laporan perjalanan

Berita atau reportase merupakan sebuah hasil pengamatan terhadap kegiatan yang sedang dilakukan ataupun rangkuman kegiatan yang telah terlaksana yang kemudian di publish melalui media digital. Isi tulisan ataupun liputan ini harus bersifat faktual dengan keadaan sebenarnya sebab penginformasian yang dilakukan tidak boleh disembunyikan ataupun hasil tipuan tidak jujur. Dalam mereportasekan sebuah kegiatan pun dilakukan beberapa teknik, yaitu dengan wawancara, observasi dan investigasi, maupun riset perpustakaan sebagai bentuk penambahan wawasan bagi reporter.

Essay atau feature sebenarnya sama dengan penulisan berita, hanya saja pemilihan kata yang lebih khas, gaya bahasa yang ciamik serta melalui pendekatan naluri yang lebih intern lagi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat feature, yaitu meskipun gaya bahasa yang lebih banyak menggunakan pemilihan kata yang cantik, akan tetapi istilah-istilah yang dibawakan pun tidak terlalu asing supaya dapat dipahami dan dibaca oleh para pembaca, memilah milih sudut masalah yang akan di informasikan. Sebab tidak perlu semuanya dituliskan dengan rinci, hanya saja informasi keseluruhan sudah terangkum didalam tulisan tersebut.

Terakhir, laporan perjalanan digunakan sebagai pengalaman bagi jurnalis dan juga menambah rasa keingin tahuan yang lebih mendalam tentang apa yang diamati. Sebab, daya minat terhadap berbagai hal yang terjadi di lokasi peliputan baik itu kejadian baik ataupun buruk menjadi daya tarik seseorang untuk membaca hasil laporan kegiatan peliputan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline