Lihat ke Halaman Asli

Rizkaayudi

Saya adalah mahasiswa di jurusan hubungan internasional di universitas muhammadiyah yogyakarta

Kembalinya Kesejahteraan Para Pelaku Pariwisata di Tahun Bebas Covid 2022-2023

Diperbarui: 3 Januari 2023   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Covid merupakan suatu momok atau suatu penyakit yang menyebabkan semua aspek di dunia ini terdampak. Terutama terhadap perekonomian dunia, ada beberapa negara yang berhutang banyak, ada juga yang saling melakukan barter atau simbiosis mutualisme. Hal itu dilakukan setiap negara untuk menyelamatkan  perekonomian agar tetap stabil dan masyarakatnya cepat pulih dan sehat kembali. 

Dalam perekonomian ditahun jajahan covid para pelaku pariwisatalah yang paling terperosot merasakan dampaknya ekonomi jatuh ke titik statistik terendah. Para pengelola pariwisata  yang beranggotakan masyarakat pengelola lahan tersebutlah yang paling menderita. Kesejahteraan mereka hilang sejak pemerintah menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Karena anggota pengelola masyarakat bukan merupakan dari bagian pemerintahan.

Dampaknya sektor aktifitas perekonomian masyarakat ikut berhenti berjalan, seperti halnya masyarakat mengalami penurunan daya beli yang sangat signifikan. Ketidakpastian pandemi mengakibatnya banyak investor menurun dan tidak berani memulai usahanya kembali. Terutama terhadap dunia usaha yang tidak bergerak sesuai seperti yang diharapkan.  

Penurunan hasil pajak masyarakat mengakibatkan pemerintah terhambat oleh pendanaan program yang sudah direncanakan (DPRD DIY, 2021).  Berbagai cara dan langkah dilakukan oleh pemerintah untuk dapat membangkitkan kembali sektor yang menyerap begitu banyak tenaga kerja, antara lain pemberian dana hibah pariwisata, program Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia, I DO Care, dan lain sebagainya.

 Meskipun pariwisata menjadi yang paling terdampak karena pandemi, sektor pariwisata harus segera berbenah dan bangkit kembali selama atau setelah masa pandemic (Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, 2021). 

Cepat tanggapnya pemerintah dalam memberikan regulasi terkait pandemi dapat menumbuhkan kepercayaan calon pengunjung baik domestik maupun non-domestik terhadap layanan sektor pariwisata di Indonesia. Dengan memastikan regulasi keamanan kesehatan yang ketat, pengunjung pun jadi lebih berani dan nyaman berpariwisata (privy, 2022).

Di pertengahan tahun 2022 covid pun mulai meredup dengan diiringi munculnya vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah. Vaksinasi yang dilakukan pemerintah sangatlah efektif bagi masyarakat. Banyak masyarakat kembali lagi ke masa kesejahteraanya. Dimana masa sector pariwisata kembali bangkit, dengan percayanya para individu terhadap antibody masing-masing yang merasa bahwa dirinya mampu melakukan aktifitasnya. 

Rasa penat dan ingin berlibur pun muncul pada masyarakat yang selama ini memendamnya. Sektor pariwisatapun kembali bangkit dengan banyaknya pengunjung di kawasan wahana pariwisata. Di samping itu mulai liburan anak sekolah di berbagai wilayah Indonesia melakukan banyak tour ke daerah pariwisata seperti kota kota Yogyakarta, kota Bali Denpasar, kota bandung dan masih banyak lagi. 

Bisa dikatakan bahwa sasaran masyarakat terhadap tujuan liburanya adalah  tempat rekreasi murah dan menyenangkan. Anggota pelaku pariwisatalah yang merasakan hidup atau bangkit kembali. Mata penceharian mereka kembali ramai karena banyaknya peminat. Pemerintah juga merasakan pajak dan sector ekonomi meningkat dratis setelah jajahan covid. Pembangunan dan realokasi anggaran pun kembali stabil dan mulai meningkat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline