Lihat ke Halaman Asli

Muhammad

Riskiyanto

Kerja Keras

Diperbarui: 23 Februari 2018   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Artinya: "Dari Miqdam RA dari Rasul SAW bersabda: tidaklah seorang mengkonsumsi makanan hasil kerja (produksi)nya sendiri dan sesungguhnya Nabi Dawud AS mengkonsumsi dari hasil kerjanya sendiri" (HR. al-Bukhari).

Dari hadist tersebut dijelaskan bahwa rizki yang paling baik adalah rizki yang di dapat dari jalan yang dihalalkan Allah SWT,serta dari usaha diri sendiri. Dengan mengambil contoh,bahwasanya Nabi Daud as adalah seorang nabi,akan tetapi beliau makan dari hasil tangannya sendiri. Dengan cara membuat pakaian (rompi/baju perang) dari besi dan diperjual belikan kepada kaumnya .

Adapun ayat dan hadist yang mampu memperjelas dan mempekuat hadist diatas adalah sebagai berikut:

Artinya:"Dan katakanlah:"Bekerjalah kamu,maka Allah dan Rasul-nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu,dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata,lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS. Attaubah:9 : 105);

Seorang insan minimal sekali diharuskan untuk dapat memberikan nafkah kepada dirinya sendiri,dan juga kepada keluarganya .Dalam Islam terdapat banyak sekali ibadah yang tidak mungkin dilakukan tanpa biaya/harta,sepeti zakat,infaq,shadaqah,wakaf,haji dan umrah. Sedangkan biaya/harta tidak mungkin diperoleh tanpa proses kerja.Maka bekerja untuk memperoleh harta dalam rangka ibadah kepada Allah menjadi wajib. Kaidah fiqhiyah mengatakan:"Suatu kewajiban yang tidak bisa dilakukan melainkan dengan pelaksanaan sesuatu,maka sesuatu itu hukumnya wajib".

(HR. Al-Bazzar).

Artinya:"Rifa'ah bin Rafi' menyatakan bahwa Rosulullah  SAW. Pernah ditanya tentang pekerjaan yang paling baik . Rosul menjawab pekerjaan oyang paling baik adalah pekerjaan yang dilakukan dengan tenaga atau dengan tangan sendiri (memproduksi sesuatu) dan jual beli yang mabrur (bersih dari tipu daya).

Dari hadist tersebut bahwa islam sangat menghargai kerja keras,kreatifitas maupun inovasi yang dihasilkan melalui tangan seseorang dalam melakukan pekerjaan. Islam juga mengharuskan setiap pekerjaan dilakukan secara mabrur,bekerja termasuk sunnah para Nabi. Nabi Daud membuat baju besi dan menjualnya sendiri,Nabi Zakariya adalah tukang kayu,Nabi kita Muhammad SAW bekerja mengembala kambing dan pedagang yang menjual barang dagangan Khadijah.

Hadist tersebut memberikan dorongan kepada umat islam untuk menekuni berbagai aktifitas ekonomi dengan segala bentuknya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya di dunia dan membekali kehidupan kelak di akhirat. Menurut hadist di atas,pekerjaan yang paling baik maksudnya yang paling halal dan paling berkah adalah pekerjaan dengan tangan atau tenaga sendiri. 

Dalam riwayat di atas,disebutkan terlebih dahulu perdagangan (bisnis) itu berarti bahwa amal al-yad itu lebih baik dari ba'i (jual beli). Sebagian ulama berpendapat bahwa pertanianlah yang paling baik,karena dalam pertanian itu mencakup beberapa hal, yaitu berusaha dengan tangan (jerih payah) sendiri,di dalamnya terdapat unsur tawakal kepada Allah setelah bekerja.Alangkah indahnya kehidupan seorang muslim,walaupun dia bekerja memenuhi kehidupan pribadi dan keluarganya,mencukupi keperluannya yang kesemuanya itu mendatangkan kesenangan dan kebahagiaan bagi keluarga tersebut. Allah memberikan pahala atas semua usaha, tetesan keringat, ayunan cangkul, panas teriknya matahari, lelah yang selalu menemani setiap malam, semuanya dinilai dengan pahala tak terhing

Seseorang dalam bekerja mempunyai akhlak tersendiri yang disebut juga dengan kata (Etos) seperti sikap,keperibadian,watak,karakter serta keyakinan atas sesuatu. Adapun ciri-ciri Etos kerja islami adalah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline