Lihat ke Halaman Asli

Riris RifkiyahAlfitriyah

Mahasiswa Universitas Insan Cita Indonesia / Fungsionaris Kohati PB HMI

Perilaku Mengejek yang Menghilangkan Pahala: Menggali Makna Kehormatan dan Kebijakan dalam Ramadhan

Diperbarui: 28 April 2024   06:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.freepik.com/premium-vector/cute-hand-drawn-ramadan-doodle-clip-art-vector-illustration_24463575.htm


Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Muslim berpuasa sebagai bentuk ibadah dan penghormatan terhadap agama Islam.

Namun, seringkali dalam keseharian, kita melupakan makna sejati dari puasa dan bahkan terjerumus dalam perilaku yang menghilangkan pahala puasa.

Salah satu perilaku yang sering terjadi adalah mengejek atau mencela orang lain. Dalam artikel ini, kita akan menggali makna kehormatan dan kebajikan dalam Ramadan serta dampak perilaku mengejek terhadap pahala puasa.


Mengapa Mengejek Merugikan?
Mengejek atau mencela orang lain adalah perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.

Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Tidaklah seorang Muslim mencela saudaranya yang lain, kecuali Allah akan mencelanya pada hari Kiamat." (HR Muslim).

Hal ini menunjukkan bahwa mengejek adalah perbuatan yang sangat tidak disukai dalam Islam.


Perilaku mengejek juga bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan dan kesopanan yang diajarkan dalam agama Islam. Islam mengajarkan untuk berlaku adil, menghormati orang lain, dan menjaga hubungan baik dengan sesama. Dengan mengejek, kita melanggar nilai-nilai tersebut dan merugikan diri sendiri serta orang lain.

Dampak Perilaku Mengejek pada Pahala Puasa
Puasa di bulan Ramadan tidak hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari perilaku buruk dan meningkatkan kesadaran spiritual. Namun, perilaku mengejek dapat menghilangkan pahala puasa kita.

Mengejek orang lain dapat merusak hubungan sosial dan menciptakan ketegangan dalam masyarakat.

Ini bertentangan dengan tujuan puasa, yang seharusnya membawa kedamaian dan harmoni. Rasulullah SAW juga bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang suka mencela orang lain." (HR Bukhari-Muslim).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline