Sendiri kembali memungut percaya yang telah berserakan sebuah utuh yang pernah ku serahkan untuk dia yang sempat ingin ditemukan
Kesempatan yang pernah ku buka lebar-lebar namun nyatanya tak lain hanyalah patah yang sama
Kali ini aku menjadi lebih bodoh setelah semua terlanjur yang telah dilewati
Bukan cinta yang tak pernah ingin ku sebut sekalipun lagi dalam hidup melainkan empati sebagai seorang manusia
Mendengar ceritanya, jalan yang ia lalui begitu sulit seolah tak ada satu pun manusia baik yang ia temui dalam dunia fana ini tapi aku mengulurkan tangan untuknya agar ia kembali hidup dengan tujuan
Bukan meringankan pada akhirnya semua malah menjadi semakin rumit
Kepala yang tak pernah selesai memikirkan akhir bulan. Akankah masih ada tawa yang sanggup ku gemakan? Atau justru memasrahkan hujan yang tak pernah selesai membasuh wajah?
Harusnya kita tidak pernah memulai namun manusia sesekali mungkin tak mengapa melakukan salah
Aihh