Lihat ke Halaman Asli

Rifki Ivan

Blog Pribadi

Kuliah Daring: Paham atau Tidak Paham

Diperbarui: 9 Desember 2021   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: AyoSemarang.Com

Pada tanggal 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan konferensi pers terkait wabah Corona. Presiden Jokowi menyebutkan terdapat 2 warga negara Indonesia (WNI) yang positif terkena virus Corona yaitu seorang perempuan berusia 31 tahun bernama Sita Tyasutami dan ibunya Maria Darmaningsih yang berusia 64 tahun, keduanya merupakan warga Depok, Jawa Barat. Setelah ditelusuri lebih mendalam oleh Kementerian Kesehatan ternyata keduanya terkena virus corona disebabkan melakukan kontak langsung dengan warga Jepang. Sejak adanya pandemi Covid-19, semua aktivitas masyarakat lumpuh total seperti ekonomi,sosial,dan pendidikan. Pendidikan di Indonesia yang semula tatap muka terpaksa dilakukan secara daring. Berawal dari pengumuman libur 2 minggu yang ternyata sampai setahun lebih.

Aktivitas kuliah pada masa pandemi terpaksa dilakukan secara daring karena situasi angka kenaikan Covid-19 yang semakin naik. Kuliah Daring merupakan jalan agar mahasiswa tetap mendapatkan ilmu walaupun tidak bertemu secara tatap muka.

Setiap Universitas pasti menerapkan kuliah daring. Mahasiswa dituntut agar bisa menggunakan teknologi, hal ini merupakan salah satu keuntungan agar mahasiswa bisa paham teknologi istilahnya jangan sampai gagap teknologi. Media yang digunakan kuliah daring seperti: Google Classroom, Google Meet, dan Zoom.  

Efektifkah Kuliah Daring?

Efektif dalam kuliah online ini mengacu pada aktifnya kelas mahasiswa dan dosen berinteraksi mengenai materi, mahasiswa bertanya apabila tidak paham.
Nah,apakah efektif kuliah daring? jawabannya adalah tak sepenuhnya efektif, dapat kita jumpai di media sosial, mahasiswa kurang paham akan materi yang dijelaskan hingga keluhan akan adanya tugas dari dosen yang banyak. Hal ini dapat dilihat di Twitter, pengguna Twitter mencurahkan isi hatinya dengan menulis "kapan sih kuliah daring ini selesai? sumpah aja capek banget. Dirumah mulu nih susah cari distraksi" Twitter @hourlyayaa bahkan ada menuliskan "Kerja tugas mulu, capek gua Nikah aja kali ya" Twitter @Meylandarii. Ini menjadi perhatian serius kampus dan pemerintah, bagaimana caranya agar mahasiswa dalam kuliah paham materi yang disampaikan dosen.

Sumber: Twitter @hourlyayaa dan @Meylandarii


Lalu apakah Dosen tidak boleh memberi tugas ke mahasiswa? Dosen boleh memberikan tugas ke mahasiswa,tetapi tidak terlalu banyak. Sebagian Dosen memberikan tugas sering ke mahasiswa ibarat air terjun mengalir yang tiada hentinya. Banyak dari mahasiswa walaupun dikasih tugas masih belum paham materinya.

Dalam kuliah daring banyak dari mahasiswa mematikan kamera sedangkan Dosen menyalakan kamera dan memberikan materi. Selain itu, mahasiswa melakukan kuliah sambil menonton drama,makan,bahkan sampai ditinggal tidur. Sikap ini merupakan hal yang tidak pantas karena kita harus menghargai dan menghormati setiap Dosen yang memberikan materi.

Sikap Aktif Mahasiswa

Mahasiswa dalam kuliah daring cenderung malas untuk kuliah, berbeda saat kuliah tatap muka, semangat mahasiswa tinggi dalam kuliah. Hal ini menjadi perhatian serius untuk Dosen bagaimana memberikan materi dalam kuliah harus kreatif dan inovatif untuk membuat mahasiswa menjadi aktif.

Dosen memberikan materi dengan cara penyampaian yang menarik dapat membuat mahasiswa minat untuk mengikuti perkuliahan. Mahasiswa begitu juga harus aktif dalam kuliah, menjawab pertanyaan Dosen ataupun bertanya apabila tidak paham.
Sikap aktif mahasiswa diperlukan guna  mendukung pemahaman mahasiswa dalam Menyerap materi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline