Hari Sumpah Pemuda sudah lewat. Tetapi, tetap ada sebuah catatan indah bagaimana anak muda nun jauh di sana mengisi peringatan Sumpah Pemuda itu. Ya, nun di sana, di sebuah kota kecil, Putussibau.
Apa yang mereka lakukan?
Sebuah aksi sosial yang mungkin skalanya kecil, namun dampaknya besar. Aksi sosial go to school serta camp. Aksi yang dikoordinasikan oleh PAC - Putussibau Art Community pimpinan Aday.
[caption caption="PASgotoschool | Aday13"][/caption]
Simaklah sebuah catatan dari seorang anggota PAC - Hutama Heruadji.
'Aku, mereka, kami tak pernah berharap perjalan ini akan menarik perhatian. Sungguh tak ada perjalanan dengan ketulusan yang akan mengecewakan. Dengan bantuan yang mungkin tak seberapa dan uang perjalanan yang mungkin hanya pas begitu saja, namun Tuhan yang memberi cerdas.
Banyak mereka yang bermodal materi namun jengah, namun hasrat berjalan jauh memberi uluran tangan dengan ketulusan lebih pongah.
Bisa membantu sambil menikmati indah nya alam yang penuh cinta. Lebih bahagia dari jatuh cinta, lebih bahagia dari menghirup kopi panas dengan sinyal wifi kencang. Inilah sedikit cerita membantu, mengajar, dan belajar serta bermain yang akan menjadi kenangan. Menjadi sejarah yang tidak ternilai.
Ingat hidup tak selamanya beruntung. Tidak semua tempat menawarkan kenyamanan dan keamanan. Namun niat yang hebat yang membuat untuk pergi dengan ketulusan.
Dan inilah, datang bukan untuk membawa nama tapi membawa ketulusan. Karena aku, mereka, kami tau bagaimana rasa nya tidak memiliki, kurang dan jauh dari kenyamanan.
[caption caption="Putussibau Art Communities | Aday"]
[/caption]