Lihat ke Halaman Asli

Richardus Beda Toulwala

Dosen STPM St. Ursula, Pengamat Politik dan Pembangunan Sosial

Memberi hingga Lupa Memberi

Diperbarui: 8 Mei 2020   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pravoslavie.ru

(Samber 2020 Hari 12 & Samber THR)

Apakah sedekah itu perlu diceritakan? Ada dua kemungkinan untuk menjawabinya.

Pertama; perlu diceritakan agar menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk bersedekah. Kedua; tak perlu diceritakan bila cerita itu hanya untuk memamerkan kesombongan. Jadi, sesungguhnya tergantung dari niat narator.

Banyak hal yang setiap hari kita lakukan adalah sedekah, hanya saja kita kerap tak menyadari bila itu adalah sedekah. Sebab sedekah tidak hanya dilakukan oleh orang yang berkelebihan harta. Bentuk sedekah beraneka wujud, dapat berupa uang, sembako, harta, pikiran, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, siapapun  manusia, sesungguhnya mampu bersedeka, tergantung kemauan dan niat dalam diri.

Sejalan dengan itu, KBBI pun merumuskan bahwa sedekah itu sesungguhnya adalah pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan pemberi.

Sebagaimana dengan pengertian itu, saya memiliki pengalaman sedekah yang sesungguhnya saya tidak menyadarinya bila itu adalah sedekah.

Dua minggu lalu saya mendapat kiriman dari seorang kenalan di Yogyakarta. Bingkisan yang berukuran sedang itu, ternyata berisikan masker 5 lusin. Isi bingkisan itu mengejutkan saya, karena memang tidak diberitahu lebih dahulu oleh kenalan saya sebelum ia mengirimnya.

Ketika mengetahui isi bingkisan itu, pikiran saya tertuju pada pos siaga covid-19 yang tak jauh dari rumah reyotku. Tanpa berpikir panjang saya mengayunkan langkah ke pos siaga covid-19 dan mendonasikan semua masker itu tanpa mengambil satu lembar pun.

Ketika saya memberikan bingkisan masker tersebut, sontak mereka kegirangan karena masker tiba di saat Kota Ende mengalami kelangkaan masker. Setidaknya apa yang saya berikan memiliki unsur connecting happiness bagi satuan siaga covid-19.

Itu sedekah tetapi bukan saya yang bersedekah. Saya hanya meneruskan sedekah itu pada orang lain, sama artinya saya hanya meneruskan kebaikan orang lain kepada orang lain. Mungkin pembaca menilainya berbeda, tak masalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline