Lihat ke Halaman Asli

Reza Irfandi 28

Anak Melankolis yang diam-diam suka Sanguinis.

Nurhayati (Cahaya Hati)

Diperbarui: 23 Februari 2021   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

NURHAYATI(Cahaya hati)

 

Kring...kring... bunyi sepedaku yang baru saja dibelikan oleh Ibu,hatiku senang sekali sambil mengendarai sepeda baru itu . Saat itu aku masih duduk di bangku sekolah menengah pertama tepatnya kelas 2 SMP.

Ya.... aku memang suka sekali dengan sepeda.

Akhirnya apa yang aku inginkan selama ini tercapai " gumamku dalam hati.

Kami memang terbilang keluarga yang sederhana meskipun Mama merupakan seorang Pengawai negeri sipil ( Guru SD ) namun Mama juga menjadi sosok orangtua tunggal dalam hidup kami. Sementara Bapak dari kecil sering meninggalkan kami sedari kecil. Dari cerita kakak-kakak saya , Bapak meninggalkan kami waktu saya masih didalam kandungan,bahkan aku lahirpun Bapak tak ada disamping kami saya saat itu.

Memang terbilang kami adalah anak-anak yang kurang kasih sayang dari Seorang Bapak,kami sudah lama kehilangan Figur yang namannya Seorang Ayah.

Aku mempunyai 2 orang kakak perempuan dan seorang kakak laki-laki,yang jarak kelahirannya jauh diatas aku.

Meskipun kami kehilangan sosok Ayah dalam hidup kami tapi kami tidak pernah kehilangan sosok Orang Tua dalam mengasihi kami. Ya...dia adalah Mama yang sangat kami kasihi.

Aku beruntung mempunyai ibu seperti Mama. Wanita yang kuat,lembut dalam bertutur kata dan manis dalam perbuatannya.

Dia adalah segalanya bagi kami berempat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline