Lihat ke Halaman Asli

Reisha Pradha

Mahasiswa Sastra

Hubungan Parasosial dan Dampak Negatifnya, Bukan Hanya Perasaan Sepihak

Diperbarui: 9 Desember 2022   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hubungan parasosial: budaya fandom. Sumber foto: Dokumentasi pribadi dari kerabat dekat penulis (twitter @punyamodi & instagram @mallikaandien)

Dalam budaya populer, hubungan parasosial sebenarnya bukan konsep yang asing. Ada kalanya, ketika menyukai selebritas atau karakter fiksi tertentu, kita merasa terhubung secara emosional dengan tokoh tersebut. 

Misalnya jika menyukai seorang musisi, kita sebagai penggemar akan merasa dimengerti perasaannya karena lirik dari lagu penyanyi tersebut yang terasa relatable dengan kehidupan kita. Dalam ilmu psikologi, hal ini disebut hubungan parasosial.

Richard Wohl dan Donald Horton mengungkapkan bahwa hubungan parasosial dan interaksi parasosial merujuk kepada hubungan tidak terbalas yang dirasakan seseorang terhadap tokoh fiksi atau media. 

Dalam interaksi parasosial, seseorang akan merasa seperti mengenal baik tokoh yang disukainya, bahkan merasakan rindu dan menganggap tokoh ini sebagai teman baik. 

Hal ini kemudian berlanjut menjadi hubungan parasosial, yaitu ketika seorang korban hubungan parasosial akan memikirkan, membicarakan, bahkan mengikuti tokoh tersebut di berbagai situs media sosial.

Lantas, sebenarnya hubungan parasosial dan interaksi parasosial ini berbahaya atau tidak? Selalu ada dua sisi dalam setiap koin, begitu pula fenomena hubungan parasosial.

Meski dinilai memiliki dampak positif dalam kehidupan sehari-hari, fenomena ini tidak luput dari dampak negatif yang membahayakan ketika dilakukan secara berlebihan. Apa saja dampak-dampak negatifnya? Berikut penjelasannya.

1. Memicu masalah pada hubungan di kehidupan nyata

Dalam sebuah studi yang dilakukan terhadap sekelompok mahasiswa di Amerika Serikat pada tahun 2017, sebanyak  76% partisipan setuju bahwa hubungan parasosial dapat dianggap sebagai pengkhianatan dan 80% partisipan setuju bahwa bentuk hubungan satu arah ini dapat dianggap sebagai online infidelity (perselingkuhan daring), meski dengan alasan yang berbeda. 

Jika hubungan parasosial sudah terlalu berlebihan sampai melanggar norma dalam hubungan, maka hal tersebut dianggap sebagai pengkhianatan yang dapat memengaruhi rasa percaya diri pasangan dalam hubungan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline