Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan...

Diperbarui: 19 Oktober 2017   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa hampir 40 tahun telah berlalu meninggalkan kampung halaman. Tinggal di Jakarta bersama keluarga baru. Bersama ibu dan paman serta kedua anaknya. Beliau Tante yang membesarkanku. Sejak kelas 6 SD diasuh olehnya bersama seorang putra kandungnya dan seorang putri angkatnya. Beliau sangat menyayangi kami, walau aku dan adik bukan anak kandungnya.

Saat kenaikan kelas ke kelas 6 SD, aku diajak ke Jakarta untuk menemani adik angkatku itu. Sehari, sebulan, bahkan setahun ku merasa sedih namun hal itu tidak berlangsung lama karena sudah mendapatkan banyak teman. Terkadang saja teringat keluarga di kampung. Kehidupanku sudah dipenuhi kesibukan baik tugas sekolah maupun tugas rumah. Seorang anak harus mau membantu tugas orang tua dalam mengurus rumah. Kujalani dengan senang hati.

Setelah selesai menjalani kuliah, ku menikah dengan seorang pria yang sudah cukup umur dan mapan. Alhamdulillah... walau awalnya hanya gurauan yang saat itu dikenal dengan April Mof. Saat ditanya teman - teman tentang kebenaran aku akan menikah, kujawab dengan santai: "ya, tunggu saja undangannya."

Ternyata memang benar ya... kalimat atau ucapan adalah doa. Apa yang kuucapkan telah menjadi doa. April 18 tahun yang lalu ku dipinang oleh seorang laki - laki asal DKI Jakarta kelahiran Sulawesi. Pertemuan pertamaku saat menjalani penataran P4 di Bumi Perkemahan Cibubur. Aku utusan dari organisasi remaja PBNU yang dikenal IBNU. Dia mengikuti kegiatan ini karena ada kewajiban sebelum mengambil mata kuliah Pancasila di kampusnya. Jodoh memang tak ke mana dan tak disangka-sangka. Setelah kegiatan tersebut ku diantar pulang bersama beberapa teman wanitaku yang sejalan menuju rumahku. Beberapa kali pertemuan, dia mengajakku menikah namun ku masih ragu. Tetap kuterima pinangannya namun kuminta waktu beberapa bulan... akhirnya disepakatilah bulan yang ditunggu kami berdua. APRIL. Dengan mengharap Ridho Allah SWT kamipun menikah. Kini kami telah dikaruniai keturunan 4 orang. Namun yang masih mendampingiku dua orang. Seorang putra dan seorang putri.

Doaku disepanjang waktu... agar kami selalu diberi kekuatan dan keikhlasan dalam menerima segala anugerahMu ya Allah...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline