Lihat ke Halaman Asli

Ratih Azizah

Mahasiswa

Pasar Saham: Kabar Setelah Pandemi Covid-19

Diperbarui: 22 Maret 2023   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Seperti diketahui, pada tahun 2020 dunia tengah dibuat jatuh sakit dengan adanya Pandemi Covid-19. Semua negara menjadi lumpuh dan hubungan antar negara dibatasi. Perekonomian dunia juga menjadi kacau dan turun secara drastis. Pemasukan negara-negara menjadi anjlok. 

Harga terus dipermainkan naik dan turun untuk tetap dapat mencukupi kebutuhan negara. Kini seluruh negara berlomba-lomba untuk mengembalikan keadaan seperti semula. Berbagai macam upaya dilakukan untuk tetap membuat perekonomian menjadi stabil. 

Perekonomian global semakin hari kian membutuhkan pendanaan yang besar untuk memenuhi kebutuhan negara-negara. Setiap negara selalu mengusahakan bagaimana untuk meningkatkan perekonomian guna membangun negara dan menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya. 

Dalam meningkatkan perekonomian negara, berbagai upaya dilakukan. Salah satunya dengan menggerakkan pasar modal.

Pasar modal memainkan peran penting dalam perekonomian global. Pasar modal memenuhi kegiatan keuangan dan ekonomi secara bersamaan. 

Pasar modal menyediakan tempat atau sarana untuk mempertemukan pihak yang pemilik modal (investor) dengan pihak yang membutuhkan modal (emiten). 

Nantinya pasar modal dapat memberikan manfaat ekonomi yang saling menguntungkan antara keduanya. Investor dapat menaruh uangnya dengan harapan memperoleh keuntungan. Emiten (suatu perusahaan) dapat menggunakan uang tersebut untuk investasi tanpa harus menunggu uang masuk dari kegiatan usaha. Keberadaan pasar modal diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi karena pasar modal menyediakan sumber pendanaan tambahan bagi perusahaan-perusahaan untuk beroperasi dalam skala yang lebih besar. Pada akhirnya pasar modal dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan kesejahteraan masyarakat luas.

Pasar modal dalam memiliki banyak sekali manfaat yang akan menguntungkan bagi pelaku-pelakunya. Pasar modal memberikan penggunaan sumber daya keuangan sebaik mungkin sekaligus menawarkan sumber keuangan (jangka panjang) bagi dunia usaha. Tidak hanya sumber daya keuangan saja, pasar modal juga menyediakan sarana bagi investor untuk berinvestasi sekaligus memfasilitasi diversifikasi. Hal ini nantinya akan menjadi indikasi utama perkembangan ekonomi negara. Maksud dan tujuannya yaitu agar kepemilikan perusahaan kelas menengah menjadi berkembang. 

Dalam pelaksanaannya pasar modal akan mempromosikan profesionalisme, transparansi, dan kepemilikan sekaligus menumbuhkan lingkungan perusahaan yang positif. Adanya promosi tersebut akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memiliki bisnis yang berkembang dengan masa depan yang menjanjikan. Investasi yang dikembangkan oleh pasar modal yaitu melalui proses transparansi, likuiditas, dan diversifikasi investasi. Hal tersebut menawarkan kemungkinan keuntungan dengan risiko yang terkalibrasi. Transparasi dalam pasar modal akan menciptakan lingkungan yang ramah terhadap bisnis dan memberikan akses ke kontrol sosial.

Pasar modal tidak selalu tentang keuntungan. Dalam bidang ekonomi selalu ada yang namanya untung dan rugi. Pasar modal sendiri memiliki risiko dan strategi dalam pelaksanaannya agar menghasilkan output yang diharapkan oleh kedua belah pihak antara investor dan emiten. Fluktuasi harga adalah risiko terbesar dalam investasi pada pasar modal. Strategi pun di butuhkan untuk tetap menjaga keuntungan (capital gain) dan mencegah kerugian (capital loss) dalam menghadapi fluktuasi yang tidak dapat ditebak.

Pada awal tahun 2023, IMF (International Monetary Fund) menjelaskan bahwa kemungkinan di tahun 2023 perekonomian global akan mengalami seresi sebanyak sepertiga bagian. Resesi tersebut kemungkinan besar melanda negara-negara maju. Hal ini berkaitan dengan pengetatan moneter yang dilakukian secara agresif tahun-tahun belakangan. Pengetatan moneter ini berdampak pada synchronized global growth downturn. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline