Lihat ke Halaman Asli

Raodatuljanah

mahasiswa

Jejak Pendidikan yang Menginspirasi: Relawan Baksos FORMABI-KIP UIN Jakarta Menyapa Kampung Terpencil dengan Program Mengajar dari SDN hingga TPQ

Diperbarui: 26 Januari 2024   07:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Relawan baksos FORMABI-KIP UIN Jakarta bersemangat mengajar, menebarkan ilmu & inspirasi bagi anak-anak di kampung Sitoko, Lebak-Banten (Dok Pribadi)


Kegiatan bakti sosial (baksos) Forum Mahasiswa Bidikmisi Kartu Indonesia Pintar  (FORMABI-KIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, juga telah sukses melakukan program mengajar di kampung Sitoko, desa Pasirhaur, kabupaten Lebak, provinsi Banten.

Program mengajar ini tidak hanya dilakukan satu hari saja, tetapi dilakukan selama empat hari yaitu pada Selasa - Jumat (16 - 19 Januari 2024).

Relawan baksos FORMABI-KIP UIN Jakarta dengan penuh semangat mengajar anak-anak SD di kampung Sitoko, Lebak-Banten (Dok Pribadi)

Pada pagi hingga siang hari, sebagian relawan baksos FORMABI-KIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Pasirhaur. Sementara sebagian relawan lainnya mengajar di Paud Izzatur Ulum, serta pada sore harinya sebagian relawan baksos FORMABI-KIP juga mengajar di Madrasah Diniyah yang ada di kampung Sitoko.

Pihak sekolah SDN 02 pasirhaur sangat antusias dan mengapresiasi atas kedatangan mahasiswa FORMABI-KIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hal tersebut bisa memotivasi anak untuk tahu bahwa pendidikan itu tidak berhenti setelah lulus SD, melainkan bisa sampai kuliah.

Selain itu pihak sekolah berharap dengan kedatangan mahasiswa ke sekolah, anak-anak bisa termotivasi untuk meraih beragam cita-cita. 

Kepala desa Pasirhaur, Madrosip pun menuturkan kalau anak-anak di desanya terutama di kampung Sitoko, masih banyak yang tertinggal terkait pendidikan. Sehingga kepala desa berharap dengan kedatangan mahasiswa anak-anak lebih semangat dalam menempuh pendidikan.

Beliau juga berpesan agar mahasiswa bisa memberikan pengetahuan agamanya kepada anak-anak, tetapi tidak menularkan ilmu yang macam-macam yang bertentangan dengan agama Islam. Lanjut Madrosip saat diwawancarai pada Kamis (18/01/2024).

Lebih lanjut, Madrosip juga menyampaikan tentang pendidikan kepala desa Pasirhaur pun masih terbatas. "Bahkan kepala desa disini dulu lulus sekolah dasar saja, tetapi sekarang Alhamdulillah sudah lumayan banyak dan jenjang pendidikannya lebih tinggi."

Di sisi lain, Zainul Hariri guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SDN 02 Pasirhaur juga mengatakan. "Tadi saya juga habis sharing-sharing sama mahasiswa yang habis ngajar PAI, ketika ditanya tentang cita-cita, anak-anak di kampung Sitoko ini hanya ingin jadi ustadz, ustadzah, dan kyai. Ujarnya saat diwawancarai di ruang guru pada Rabu (17/01/2024).

Saya berharap dengan kedatangan mahasiswa anak-anak termotivasi menjadi presiden, dokter, pilot, dan mau melanjutkan pendidikan ke ranah yang lebih tinggi", Lanjut  Zainal Hariri saat di wawancarai di ruang guru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline