Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Ang Ribet Number Three: Pilih Mana, Anak Maen Gawai atau Lato-lato?

Diperbarui: 15 Februari 2023   07:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edit pribadi

Ribet!

Konon viralnya mainan jadul lato-lato berhasil mengalihkan dunia anak-anak, sama seperti kau alihkan duniaku (cie cie). Jangan ge-er dulu, itu ngutip doang kok dari seseiklan.

Mereka pun sejenak jadi lupa bin amnesia sama gawai. Cetak cetok walau gak pake catok. Di mana-mana suara tok tok tok tok tiada henti seperti abang tukang bakso mari mari sini lewat, atau tek tek tek tek tek seperti abang tukang mie tek-tek. Hanya saja minus aroma wangi yang bikin laper.

Annoying!

Harganya waktu muncul pun mehong blas, 12 ribu perak, Cuy! Bisa buat beli nasi rendang Padang atau Ayam Chicken sepotong (Ang Ribet gak suka makan ayam, secara ayam sama burung 'kan beti, beda-beda tipis, huhuhu).

Eh, lama-lama harga lato-lato turun, dari 12 hingga 10 ribu. Suara mulai gak seberapa lagi. Jika biasanya di depan gang rumah Ang Ribet udah ada sambutan, ini mulai sepi dikit.

Harga mulai dibanting juga jadi 8 bahkan 5 ribu perak. Obral all day sale kayak onlensop!

Yang maenin si bulat kembar juga ortu alias mak-mak berdaster lebar dan pakbapak berkumis tebal. Ke mana gerangan anak-anak? Kelihatannya hanya ada dua kemungkinan.

Balik belajar pelajaran sekolah baik-baik, atau malah balik ke Em El dan Ef Ef!

Serba salah, memang. Lato-lato (selain selaksa manfaatnya) bikin polusi suara dan kadang bikin pale benjol de el el, lama kelamaan akan membosankan juga, sama seperti slime dan fidget spinner.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline