Lihat ke Halaman Asli

sekar A

pemimpi

Pengalaman Buruk pun, Bisa Jadi Kenangan Indah

Diperbarui: 9 Desember 2020   00:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber : Unsplash photo by Lukas Blazek)

Manusia memang punya jutaan peristiwa dalam hdupnya. Memori-memori yang tersimpan bisa saja tersimpan baik atau terlupakan. Di hidup ini banyak sekali pengalaman yang sudah kita lalui. Dari situ, pengetahuan demi pengetahuan diraih secara sengaja maupun tidak sengaja.

Dari apa yang kita dapatkan di masa lalu, bisa jadi itu adalah guru terbaikmu. Secara tidak sengaja, manusia berproses menjadi lebih baik.

Berapa banyak pengalaman yang masih kamu ingat hingga sekarang? Bahkan pengalaman paling buruk-pun bisa jadi kenangan di kehidupan selanjutnya. Adapun kenangan buruk di waktu itu, membuat saya terkenang hingga sekarang.

1. Jatuh dari sepeda bareng-bareng

Pengalaman jatuh dari sepeda, hampir semua orang pernah memilikinya. Tapi beda cerita kalau saya. Waktu itu, saat masih kecil, saya dan teman-teman saya gemar sekali bermain sepeda. Setiap sore tanpa absen kami selalu bermain bersama. Sebenarnya saya tinggal di komplek, jadi temannya hanya itu-itu saja. Tidak berubah.

Saat itu, ada salah satu teman saya menyakinkan, kalau dia akan 'sedikit' melakukan aktraksi layaknya seorang BMX. Hahaha, dulu mah halunnya belum termasuk oppa-oppa korea. Jadi, di dekat salah satu rumah kosong seperti ada gundukan kecil yang agak tinggi.

Teman saya ini bermaksud untuk melewati gundukan itu dan berekspetasi terbang tinggi.

(Sumber : docplayer.info)

Ya, dalam benaknya kira-kira seperti gambar di atas. Tanpa berpikir panjang, teman saya ini mencoba untuk melakukan aktraksinya bersama teman saya satunya lagi. Jadi, mereka berdua berboncengan menggunakan satu sepeda. BTW, kami semua cewek.

Yang lain menyimak sambil merasa was-was termasuk saya. Shutttt ... dia meluncur bagaikan roda yang digulingkan. Dan, dia berhasil melewati gundukan tersebut dan agak sedikit terbang tinggi. Teman saya yang duduk di belakang merasa kegirangan.

Kami semua bersorak ramai-ramai karena mereka berhasil. Akhirnya mereka berdua kembali ke tempat kami berkumpul. Teman saya yang mengendarai sepeda tadi sedikit menyombongkan diri, dan menawarkan "Siapa yang selanjutnya?".

Dan tanpa berpikir panjang, saya langsung duduk di belakang dia. Saat itu juga, kaki saya diangkat sehingga tidak menapak tanah. Dia mengambil ancang-ancang dan meluncur lagi dengan sedikit kecepatan tinggi. Shuttt ... nahas, tidak sesuai ekpektasi yang pertama, kami malah jatuh bareng-bareng tepat ketika roda sepeda menapak tanah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline