Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Alam

Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Puisi: Pemuda yang Memacari Bukunya

Diperbarui: 29 November 2022   12:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: pixabay.com


Ketika mereka menanyaiku tentang belahan jiwa
Aku dan bukuku hanya tertawa
Mereka bilang aku mencintai apa yang tidak bernyawa
Ah mereka hanya punya pelacur tanpa sewa

Sedangkan aku dan buku saling bercumbu rayu
Menyentuh lembar-lembarnya dengan syahdu
Setiap kata-katanya bak rayuan mendayu-dayu
Seolah dicium mesra alam pikirku

Semua bercerita tentangku si pemuda yang memacari bukunya
Mereka berkata "waham pasti sudah masuk sampai sumsumnya"

Lekuk wanita diganti kata
Tubuh montok berisi diganti diksi
Mereka tidak tahu seromatis apa prosa
Tidak tahu semolek apa bentuk rima

***

(Rahmad Alam, 28 November 2022)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline