Lihat ke Halaman Asli

Lindawati

Wiraswasta

Puisi | Langit Kota yang Menangis

Diperbarui: 8 Maret 2024   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit kota yang menangis

Mendung menggantung
Menghiasi langit kotaku
Permata malam kini berganti derai air mata
Riuh berdenting

Intan-intan permata kini menggenang
Dibulat pipi bumi
Dermaga tak nampak lagi
Lautan-lautan baru tercipta

Mentari tak jua bersua
Mentari, sapalah langit
Sekeping bumi hampir tenggelam
Oleh langit yang tak kunjung diam

***
08/03/2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline