Lihat ke Halaman Asli

Fenomena Likuifaksi

Diperbarui: 1 Desember 2021   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://www.grid.id/read/04948528/fenomena-likuifaksi-sebabkan-rumah-dan-pohon-jadi-ambles-usai-gempa?page=all

Fenomena Likuifaksi

Oleh : Dr. Ir. Vina Serevina, MM., Rahmah Nurmalila Jasman

Pendidikan Fisika, UNJ 2021

Ketika gempa bumi terjadi, secara umum diikuti oleh guncangan akibat dari gelombang seismik yang mencapai permukaan sehingga menimbulkan tsunami, dan tanah patahan di lingkungan geologi tertentu, beberapa diantaranya dapat menyebabkan likuifaksi. Proses ini menyebabkan bangunan rusak, retak, maupun runtuh. Kerusakan bangunan akibat likuifaksi dikenal dengan istilah destruksi tanah.

Likuifaksi adalah suatu keadaan dimana tanah berubah dari keadaan padat (solid) menjadi cair (liquid) seperti bubur akibat beban siklik yang diterima tanah akibat peristiwa gempa. Jenis tanah non-kohesif merupakan jenis tanah yang paling sering mengalami likuifaksi karena tidak mempunyai atau sedikit sekali lekatan antar partikel (hampir tidak mengandung lempung misalnya pasir).

Hal ini dikarenakan banyaknya ruang antar partikel tanah yang kemudian terisi air, sehingga terjadi  tekanan pada partikel tanah tersebut. Likuifaksi juga dapat dianggap sebagai  peristiwa penurunan kekuatan geser tanah akibat peningkatan tekanan air pori tanah pada saat terjadi gempa. Dalam kondisi ini, tanah akan berubah dari keadaan padat menjadi keadaan cair, sehingga berbahaya bagi bangunan yang berdiri diatasnya. Peristiwa likuifaksi ini terjadi dari lokasi yang tinggi menuju lokasi yang rendah, karena mengikuti arah alir tanah yang mencair.

Tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk memperdalam fenomena likuifaksi sehingga dapat dijadikan wawasan yang baru bagi para pembaca, dan manfaat dibuatnya artikel ini adalah untuk untuk mengetahui bahaya dan efek yang ditimbulkan dari fenomena likuifaksi, kemudian menjadi tahu apa saja metode yang bisa dilakukan untuk mengurangi potensi terjadinya likuifaksi.

Bagaimana Bahaya atau Efek dari Likuifaksi?

Likuifaksi hanya terjadi pada tanah yang tersaturasi, dan sering terjadi di daerah yang dekat dengan air seperti sungai, danau, dan laut. Efek likuifaksi dapat berupa longsor besar dan munculnya retakan pada tanah yang sejajar dengan badan air. Likuifaksi memberikan banyak tekanan yang besar pada dinding penahan tanah sehingga menngakibatkan dinding penahan tanah menjadi miring atau bergeser. Peningkatan tekanan air pori juga menyebabkan tanah longsor dan kerusakan bendungan.

Pelabuhan dan dermaga yang berada di dekat badan air yang berpotensi besar terjadi likuifaksi. Secara umum, dermaga dan pelabuhan memiliki struktur penahan yang sangat besar. Jika tanah dibelakang dinding penahan tersebut mengalami likuifaksi, maka dapat terjadi kegagalan pada dinding, dinding dapat bergeser, miring ataupun rubuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline