Lihat ke Halaman Asli

Rahma Salim

Mahasiswa

Strategi Diplomasi Perang Rasulullah

Diperbarui: 12 September 2022   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam prespektif Islam,kata "Diplomasi" diartikan juga sebagai dakwah. Seperti yang kita ketahui salah satu metode yang dilakukan Rasulullah dalam berdiplomasi menggunakan metode dakwah guna mencapai tujuannya,yaitu melaksanakan perintah yang di turunkan Allah kepadanya untuk menyebarkan kebenaran tentang islam agar umatnya menyeru dan menyembah Allah SWT. DIplomasi yang dilakukan Rasulullah dari berbagai sisi, salah satunya adalah perang

KBBI mendefinisikan perang sebagai Pertempuran besar bersenjata antara 2 pasukan atau lebih yang didasari rasa permusuhan. Islam mendefinisikan kata perang dalam al-Quran. Dalam bahasa arab perang disebut dengan qital(membunuh), ghazwah(Peperangan yang dipimpin langsung oleh panglima perang), dan harb(perlawanan secara fisik).

Menurut pandangan Syaikh Abdul Aziz bin Baz, al-Quran membagi perang menjadi 3 periode, diantaranya:

  • Periode Pertama, Dalam Qur'an surah Al-Hajj :39 dijelaskan bahwa Umat muslim boleh melakukan perang tanpa ada kewajiban yang berarti berang bukan sesuatu yang wajib yang berbunyi
    " "
  • Periode kedua, Dalam Qur'an surat Al-Baqarah : 190 dijelaskan bahwa umat muslim diperbolehkanmemerangi orang yang memerangi mereka saja
    " "
  • Periode keiga, Dalam Qur'an surat Al-Anfal:39 dijelaskan bahwa umat muslim diperintahkan untuk memerangi  kaum kafir secara mutlak
    " "

Setelah turun perintah berperang, maka Rasulullah melakukan perang untuk berdakwah dan berdiplomasi. Perang yang dilakukan oleh Rasulullah bukan perang biasa tanpa strategi.melainkan perang yang dilakukan menggunakan beberapa strategi. mulai dari perdamaian, mobilisasi, hingga serangan fajar dan kejutan. berdilomasi dengan dmai telah sering diupayakan oleh Rasulullah namun jika tak mendapat balasan yang baik maka serangan fajar atau pasukan militer Rasul kerahkan untuk mencegah serangan musuh.

Sebelum berperang Rasulullah melakukan musyawarah terlebih dahulu untuk menentukan strategi yang pas untuk berperang, lalu membuat pasukan inti dan pasukan intelejn untuk menjalankan trategi yang telah ditentukan. Tak sampai disitu Rasulullah juga memberdayakan perang. Tawanan perang erdiri dari laki- laki dan perempuan. Untuk menembus para tawanan, harus membayar uang tebusan. harga tebusannya sekitar seribu hingga empat ribu dinar. Barangsiapa yang tidak mampu menebus dirinya, tawanan diharuskan mengajari sepuluh anak madinah.strategi ini sangat lah bagus karena menitikberatkan kepada pendidikan.

Pada zaman Rasulullah telah terjadi sebanyak 27 kali perang yang terjadi setelah hijrah rasul ke madinah.Pasukan perang yang dipimpin oleh Rasulullah terdiiri dari kaum muhajirin,ansar, suku aus dan khajraj, serta kaum quraisy yang baru saja memeluk agama islam. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline