Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Hidayat

TERVERIFIKASI

Budayawan Betawi

Mencontoh Semangat Berbagi dari Granite City

Diperbarui: 28 April 2016   15:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kantor Community Care Center di Granite City

Beberapa tenaga volunteer kulihat sedang sibuk memasukkan beberapa botol susu, daging dan sayuran kedalam keranjang berjalan, persis seperti yang biasa kulihat bila berbelanja di supermarket, di Jakarta. Ada pula yang –karena usianya sudah tua (kutaksir sekitar 60-an tahun)– hanya duduk dan mencatat pengeluaran dan menerima barang yang masuk. Ya, tampaknya ia bertugas di bagian pembukuan. Di pojok kuamati seorang nenek yang duduk di kursi panjang, menunggu namanya dipanggil. Suasana di ruang berukuran 4 x 6 meter itu tak ubahnya antrian di Puskesmas. Tak berapa lama nama nenek itu dipanggil, dan muncullah volunteer tadi dengan sekeranjang penuh berisi aneka kebutuhan pangan untuk si nenek.

img-1265-jpg-5721b90132977325079cc517.jpg

Suasana di dalam center

Sepintas kulirik ada beras ukuran 5 kilo, roti yang panjang dan bulat, olahan daging/ikan sepertinya sejenis sarden, sayuran, dan buah-buahan serta beberapa botol susu cair, semuanya masuk dalam keranjang. Kutaksir, aneka makanan –yang super lengkap– itu cukup untuk satu minggu ke depan. Beruntung, aku bisa leluasa mengamati aktivitas dalam ‘toserba’ ini lantaran dalam jadwal #IVLP hari itu, salah satu kegiatan yang ditugaskan kepadaku adalah menjadi tenaga volunteer. Tugasku membantu mereka mengepak dan memilah-milah barang yang ada.

img-1290-jpg-5721ba2c3e23bd0d11a8f10e.jpg

Perabot kebutuhan rumah tangga

Siapakah mereka dan kenapa kulabelkan ‘toserba’? Ini ceritanya. Dalam lawatanku ke Amerika Serikat pada Maret 2016 silam. Aku berkesempatan mengunjungi suatu kawasan di pinggiran Illinois, di Granite City, yang berbatasan dengan Kota St. Louis. Di sini, ada satu lembaga sosial lokal yang bernama Granite City Community Care Center, Inc. Lembaga ini secara khusus melayani para kaum marjinal, para penyandang masalah sosial, seperti para homeless, juga keluarga tidak mampu yang ada di sekitar Granite City. Tak kurang sekitar 3000-an orang per bulannya mampu dilayani center atau sekitar 100 orang per hari yang secara rutin setor muka ke ‘toserba’ ini.

img-1291-jpg-5721b94fa423bd5707494bdf.jpg

Pakaian siap pakai

Center itu sendiri tak ubahnya semacam Toko Serba Ada atau Toserba yang menyediakan beragam kebutuhan hidup bagi warga yang tak mampu di sekitarnya. Dan semuanya diberikan secara free alias gratis. Beragam jenis makanan, minuman dan perabotan hidup tersedia dengan lengkap dan banyak. Ada tempat semacam gudang besar yang secara khusus disiapkan untuk menampung beragam kebutuhan hidup, mulai dari pakaian untuk segala usia, dari anak-anak hingga untuk manula dengan beragam mode untuk segala musim, bahkan sampai mainan anak-anak pun tersedia. Center sendiri berkantor menyatu dengan gudang tempat menyimpan aneka kebutuhan warga, baik sandang maupun pangan.

img-1275-jpg-5721b980157b61c6072726ba.jpg

Aneka makanan

Untuk menampung ribuan pakaian hasil sumbangan para warga, maka center menyiapkan semacam ‘butik’ di lantai atas seluas kira-kira 200 meter persegi. Pakaian-pakaian itu –yang terlihat masih sangat layak pakai, mungkin hanya dipakai sekali saja atau bahkan ada yang belum pernah dipakai sama sekali–, dipilah-pilah berdasarkan jenis, ukuran, dan peruntukannya. Ada pakaian summer, ada pula pakaian untuk musim panas. Juga dipisahkan pakaian untuk anak-anak, dewasa, dan tentu saja pakaian pria dan wanita.

img-1280-jpg-5721b9a0ce7e611f05e4cced.jpg

Kulkas tempat penyimpanan makanan
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline