Lihat ke Halaman Asli

Merawat Kucing Terpapar Penyakit FIP: Akibat dari Infeksi Virus FCoV?

Diperbarui: 5 April 2021   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Virus FCoV, penyebab penyakit Feline infectious peritonitis (FIP) yang menjangkit kucing. (Sumber: andysvetclinic.net)

Hai Catlover!

Jadi kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya merawat kucing yang terpapar pernyakit Feline infectious peritonitis (FIP). Mungkin untuk sebagian orang penyakit FIP pada kucing ini belum familiar karena penyakit ini jarang terjadi.

Sebelumnya saya akan menjelaskan apa itu penyakit FIP. Feline infectious peritonitis (FIP) atau radang peritoneum infeksius pada kucing ini adalah penyakit menular pada kucing akibat infeksi virus Feline Coronavirus (FCoV). Penyakit ini dapat menular melalui kotoran, air liur, serta bersentuhan secara langsung dengan si kucing penderita penyakit FIP. Penyakit ini dapat menyerang segala jenis kucing pada semua umur dan kasusnya dilaporkan di seluruh dunia.

Penyakit FIP ini dinyatakan sebagai penyakit yang mematikan. Seperti menurut drh. Nana Permana yang seorang dokter hewan di DNA Clinic, Bogor, penyakit FIP ini tidak dapat disembuhkan. Dengan kata lain 99% kematian. Sebenarnya ada satu kasus kucing berjenis domestik (kucing kampung) di daerah Pondok aren yang akhirnya bertahan dengan penyakit ini. Namun pada akhirnya ia meninggal karena kecelakaan.

Kembali lagi dengan pengalaman saya merawat kucing yang terpapar penyakit FIP ini. Saya memelihara 8 ekor kucing di rumah. Salah satu kucing saya yang bernama Bawang (jantan) tiba-tiba perutnya membesar seperti kucing hamil. Awalnya saya kira dia mengalami gajala cacingan, namun setelah diberikan obat cacing perutnya tidak berubah. Setelah itu saya menghubungi dokter hewan kepercayaan untuk membuat janji konsultasi.

Esok harinya saya datang ke klinik hewan dengan si Bawang, kemudian Bawang diperiksa perutnya dan diketahui ada penumpukan cairan dalam perut Bawang. Tindakan selanjutnya adalah mencoba mengeluarkan cairan dalam perut Bawang dengan cara menyedotnya. Setelah itu dapat disimpulkan bahwa Bawang terpapar penyakit FIP ini. Dokter juga menjelaskan kepada saya ahwa penyakit yang di derita Bawang ini sangat sedikit atau mungkin tidak ada kemungkinannya untuk sembuh.

Setelah itu Bawang dirawat 2 hari di klinik hewan, namun akhirnya saya memutuskan untuk membawa nya pulang karena takut Bawang stres dan menurun imun tubuhnya. Dokter memberikan terapi obat untuk Bawang selama di rumah.

Bawang berhasil bertahan di dua bulan pertama, bahkan hasil rapid nya menunjukan Bawang negatif penyakit FIP. Tetapi setelah satu minggu di rapid kondisi Bawang menurun drastis dan dinyatakan meninggal dunia pada bulan ketiga.

Satu-satunya cara agar terhindar dari penyakit FIP ini hanya dengan memberikan vaksin dan segera memisahkan kandang, tempat makan, litterbox, tempat bermain untuk kucing yang terpapar dengan kucing yang sehat. Jangan lupa juga untuk mendisinfektan seluruh tempat bermain yang pernah ditempati oleh kucing yang terpapar.

Jadi Catlover jangan lupa untuk memberikan vaksin di klinik hewan kepercayaan dan selalu menjaga kebersihan lingkungan kucing peliharaan kalian. Jika kucing kalian ternyata dinyatakan terpapar penyakit FIP segera lakukan tindakan terbaik dengan dokter hewan kepercayaan kalian.

Baca Juga: Yuk Pet Lovers Pilih Vaksin untuk Kucingmu!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline