Lihat ke Halaman Asli

Purnawan Eko Andoko

Pemerhati sosial

Beban Jokowi Hanya untuk NKRI

Diperbarui: 23 Oktober 2019   05:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apakah Jokowi punya beban untuk membesarkan partai? Tidak!

Apakah punya beban untuk mempertahankan kroninya? Tidak!

Punya beban KKN terhadap rezim pemerintahannya? Tidak!

Punya beban mempertahankan bisnisnya? Tidak!!

Jokowi cuma punya beban untuk Negara, yakni untuk  mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045 atau  kalau bisa sebelum tahun itu. Itulah beban Jokowi. Siapapun yang berpotensi untuk memberi dampak pada pencapaian Indonesia Emas diajak bergabung.

Ia hanya punya waktu sampai 2024, jadi ia harus mempersiapkan Indonesia yang siap lepas landas terbang menuju Indonesa Emas di tahun 2015. Untuk itu Indonesia harus bersatu, kuat dan punya pemimpin yang sejati, tulus tetapi piawai memanfaatkan bonus demografi Indonesia.

Indonesia tidak akan bisa lepas landas kalau masih gaduh, kalau kekuatan pemecah belah seperti "famili Kadrun", pemilik dana hitam Keluarga Cemara dan kekuatan asing masih punya corong untuk bikin gaduh.

Pembangunan infrastruktur dan SDM tidak bisa mulus bila energi bangsa hanya digunakan untuk memadamkan api kegaduhan.

Maka:
Stop kontak corong kegaduhan harus di off. 

Kalau Prabowo mau ikut, kegaduhan Zonk, Andre , pendana hitam keluarga Cemara, Negara asing, akan berhenti karena posisi tombol sedang switch-off. Kalau PKS mau ikut maka famili Kadrun akan kehilangan corong.  Kalau nggak mau ikut ya tinggal ngawasi saja.

Jokowi sudah membuktikan:  RR yang  tukang kritik dijadikan Menko, ternyata gak ngapain tapi malah memanggungkan sinetron gaduh, maka dicopot! AB yg memang Gabener tabiatnya ya dicopot, SS tukang kasak-kusuk dan mencoba menggunakan isu penyadapan SN/ Freeport untuk politik pribadi juga dicopot. Ditegaskan lagi di pelantikan oleh Jokowi: Kalau tidak serius ya dicopot

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline