Lihat ke Halaman Asli

Selendang Ungu

Diperbarui: 23 Maret 2022   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rintik air di senja hari

mengiringi langkah kakiku yang gontai

terduduk aku dalam sebuah rumah kayu

termangu sendu oleh cerita ibu

kisah tentang sehelai kain usang

penopang lengan ayahku tatkala ia berjuang

rintihan dan erangan kesakitan

seolah sirna oleh balutan selendang

semangat menang pantang terkalahkan

bangsa kami tak boleh terjajah

kini selendang itu tetap memendam jasa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline