Lihat ke Halaman Asli

Minimalis cikal bakal Idealis?

Diperbarui: 3 November 2020   03:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Economics are the method; the object is to change the heart and soul .

(Margaret Thatcher)

Siapa sangka kutipan dari seorang Margaret Thatcher yang sesederhana itu, dampaknya tidak seminimalis kalimatnya. Ekonomi yang notabenenya adalah sebuah metode telah berhasil mengganti peran hati dan jiwa para manusia modern. 

Revolusi Industri yang dirintis pada awal abad ke18 telah berhasil memberikan stigma baru ke dalam perekonomian dunia. Inggris  menjadi pelopor sejarah manusia berevolusi, pada zaman ini tenaga manusia sudah bukanlah generator utama perekonomian. 

Mesin mesin industrial secara perlahan menggantikan peran utama manusia. Perkembangan teknologi yang bertumbuh dengan pesat merubah konsep industri rumahan menjadi industri partai besar. 

Berkat kerja keras sebuah mesin yang menggantikan kerja keras tenaga manusia, industri masa kini dapat membuahkan hasil akhir yang berlipat ganda. Kecepatan mesin yang luar biasa tentu saja memberikan peluang inovasi bagi para pemegang industri untuk berkarya. Harga sebuah produk dari mesin industri massal sudah pasti jauh lebih bersahabat dibandingkan hasil produk industri rumahan.

Revolusi industri mencetak gebrakan baru dalam gaya hidup manusia berkonsumsi. Bukan hanya trend konsumsi massal yang mulai merajalela, namun penyeragaman selera pasarpun berhasil dicetak lewat revolusi ini.

Hasil produksi pabrik dalam jumlah partai besar membuka gerbang globalisasi produk. Dunia export-import merajalela menguasai pergerakan barang. 

Setelah Perang Dunia berakhir, perekonomian di negara Eropa dan Amerika mulai membaik. Lalu, industri melihat peluang besar ini untuk berlomba lomba berinovasi demi memukau para konsumen dunia barat.

Mesin mesin industri massal bekerja tanpa henti untuk memuaskan daya beli konsumen. 

Trend Westernisasi mulai muncul pada awal abad ke 20 dimana  negara timur mulai mengadopsi gaya hidup kebarat-baratan. Amerika serikat dan Eropa berhasil menancapkan gaya hidup ala  mereka melalui soft power yang terbungkus dalam industri makanan, industri fashion dan industri film. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline