Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Kuliah WhatsApp Vs Google Classroom, Lebih Baik Mana?

Diperbarui: 8 November 2019   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Google Classroom (Sumber gambar: screencast-o-matic.com)

"Mbak Arin katanya ada tugas, kok malah mainan hape?" tegur saya pada Si Sulung yang masih duduk di bangku SMP. Pulang sekolah tadi dia bilang ada pekerjaan rumah yang harus dikumpulkan segera. Tapi selepas maghrib, saya lihat dia masih memelototi layar ponsel pintarnya.

"Ini lagi ngerjakan tugas Pak di Google Classroom," jawab putri saya sembari tangannya sibuk mengetik di layar ponsel.

Touche, kali ini saya kena batunya. Meskipun sudah akrab dengan berbagai produk Google, terus terang baru sekarang saya diajari putri saya sendiri tentang salah satu produk Google yang saya nilai sangat bagus dan bermanfaat untuk pembelajaran siswa.

Sekilas tentang Google Classroom

Google Classroom adalah aplikasi gratis yang disediakan Google untuk membantu para guru atau tenaga pendidik lainnya dalam proses belajar mengajar. Proyek Google Classroom mulai diumumkan secara resmi pada 6 Mei 2014, sebagai bagian dari program G Suite for Education.

Setelah melalui berbagai uji coba, Google Classroom akhirnya diluncurkan pada 12 Agustus 2014, namun hanya bisa diakses melalui web. Baru pada Januari 2015, Google meluncurkan Google Classroom dalam versi aplikasi seluler.

Aplikasi ini tersedia untuk perangkat iOS dan Android. Sebagai bagian integral dari G Suite, aplikasi ini mengikat Google Drive, Google Docs, Google Sheets and Slides, dan Gmail secara bersama-sama untuk mendukung proses pembelajaran yang dilakukan.

Cara Menggunakan Google Classroom

Untuk bisa menggunakan Google Classroom, kita harus terhubung dengan akun Google. Pengoperasiannya juga sangat mudah. Setelah masuk menggunakan akun Google, kita bisa membuat kelas, atau bergabung dengan kelas yang sudah dibuat oleh pengguna lain (dalam hal ini adalah guru yang menggunakan Google Classroom).

Beranda kelas yang dibuat di Google Classroom versi web (dokpri)

Setelah kelas dibuat, kita bisa mulai proses belajarnya. Sebagai guru, kita bisa mengundang siswa dengan mengirim undangan lewat email, atau menyalin kode kelas yang tersedia (berupa kombinasi karakter acak) dan membagikannya pada siswa. Nantinya, setiap siswa yang ingin bergabung dengan kelas yang sudah kita buat harus memasukkan kode kelas tersebut.

Supaya lebih menarik, Google sudah menyediakan berbagai tema pada beranda yang disesuaikan dengan jenis mata pelajarannya. Seperti tema olahraga, matematika, kesenian, atau bahasa dan sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline