Lihat ke Halaman Asli

Saat Berkebun Saatnya GranMax, KokGituya ?

Diperbarui: 25 Oktober 2015   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertempat di kediaman dinas Wakil Walikota Bekasi di daerah Jakasampurna Kota Bekasi, berkumpulah komunitas Bekasi Berkebun serta berbagai komunitas blogger yang tergabung dalam wadah aggregator Kokgituya.com pada tanggal 18 Oktober 2015 lalu. Ahmad Syaikhu (Wakil Walikota Bekasi) dalam sambutan pendeknya  mengatakan bahwa perlunya kreativitas di tengah keterbatasan lahan dalam penghijauan di lingkungan rumah tangga. Lalu sang tuan rumah berpamitan karena ada kegiatan dinas yang tak bisa ditinggalkan. 

Kegiatan dimulai dengan aktivitas outdoor berupa pengenalan berkebun berupa pengetahuan akan pupuk tanaman, bibit tanaman, cara penanaman dan jenis tanaman yang bermanfaat bagi kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Media tanam, sinar matahari dan sirkulasi udara merupakan faktor penting dalam penanaman. Selain itu benih dan bibit juga perlu mendapatkan perlakuan khusus. Jangan terlalu dalam ketika menanam bibit ke dalam tanah.

Benih sangat membutuhkan kelembaban udara, jangan ditempatkan pada saat matahari terik. Pemindahan tanaman pasca pembibitan, ditempatkan pada media plastik khusus. Proses tersebut harus sekaligus mengangkat tanahnya jangan sampai akar terputus. Untuk tanah tandus sebaiknya ditambah sekam bakar, agar kontur tanah dapat terurai. Pagi hari sekitar jam tujuh hingga jam sembilan merupakan waktu tanam ideal diaman tidak terlalu terik. Untuk penyiraman tanaman sebaiknya pagi hari atau sore hari, cukup dilakukan di sekitar akar. Berilah pupuk cair sebulan sekali dan kompos secara berkala untuk penggemburan tanah. Masa panen bayam sekitar satu hingga tiga minggu, kacang panjang satu hingga dua bulan, cabai sekitar tiga hingga empat bulan. Teknik panen yang baik adalah tanaman langsung dicabut, jangan dipetik.

Praktek berkebun dilakukan dengan penanaman cabai, bayam, kacang panjang dan jagung pada tanah yang telah siap dengan media tanam di halaman belakang rumah.

Untuk menunjang aktivitas berkebun baik skala kecil maupun skala besar, tentunya dibutuhkan alat transportasi untuk mengangkut bibit & tanaman, pupuk, hasil perkebunan, maupun mesin /alat kerja. Kendaraan yang mampu menunjang kegiatan tersebut biasanya berupa mobil pick-up. Di salah satu sudut rumah Wawali Kota Bekasi, tampaklah sebuah pick-up yang gagah terparkir. 

Kehandalan mobil pick-up tersebut haruslah memilki chassis yang kuat, bak yang luas dan tentunya harus mampu melewati banjir. Daihatsu GranMax Pickup merupakan kendaraan yang memiliki kualitas terbaik di kelasnya. Selain bak paling luas di kelasnya, chassis kuat yang paling tebal di kelasnya memiliki kemampuan mengangkat berbagai macam barang. Mesin 1.3 DOHC dan 1.5 DOHC VVT-i membuat performa yang prima berupa keiritan, bertenaga dan ramah lingkungan. Kabin luas yang membuat posisi tuas transmisi pada center cluster memberi ruang gerak yang bebas, termasuk kursi ergonomis yang membuat kenyamanan mengemudi. Dengan kapasitas 3 penumpang, GranMax PU termasuk lebih tahan terhadap banjir dibandingkan kendaraan sekelasnya.

Setelah aktivitas outdoor yang menyenangkan usai, kemudian acara dilanjutkan dengan kegiatan indoor di dalam ruang tamu Wawali Kota Bekasi. Eko Priyanto (Head of Promotions Department PT Astra Daihatsu Motor) mengatakan bahwa Daihatsu memiliki kepedulian dan komitmen bagi perkembangan blogger melalui KokGituya.com, dimana para blogger tentu saja dapat menyebarkan dan berbagi mengenai kebaikan bagi pembacanya

Ada empat pilar dari Daihatsu dalam program CSR-nya yaitu Pilar Sehat, Pilar Pintar, Pilar Sejahtera dan Pilar Hijau. Penerapan kurikulum standar Daihatsu bagi SMK yang telah berkolaborasi untuk peningkatan kompetensi siswa agar siap pakai sesuai standar industri. UKM binaan di sekitar manufaktur Daihatsu di Karawang dan Sunter Jakarta Utara. Program Tanam Menanam seperti mendukung Bekasi Berkebun saat ini serta konservasi penyu di daerah Derawan, BlokPramuka, Sangalaki, Pracat Bali. 

Mbak Rini dari KokGituya.com memaparkan bahwa para blogger perlu wadah semacam aggregator untuk meningkatkan traffic pembacanya. Kokgituya.com merupakan ruang blogger berbagi artikel dan menjembatani secara independen tanpa embel-embel Daihatsu. Misalkan kita menulis pada kanal otomotif mengenai artikel otomotif non Daihatsu, dapat diperkenankan asal tidak saling menjatuhkan masing-masing produk.

Saat ini terdapat enam kanal yang dapat diisi oleh artikek para blogger dari berbagai platform, yaitu otomotif, travel, technology, lifestyle, wirausaha dan fiksi. Nama KokGituya dipakai agar dapat menimbulkan rasa penasaran dan saat ini telah tergabung lebih dari 200 blogger. Tentu saja akan ada apresiasi dengan kriteria tertentu untuk mendapatkan hadiah yang menarik setiap bulannya.

Sementara Pritha Wibisono menjelaskan mengenai Rumah Harapan Valencia Care Foundation, mewakili sang pendiri Valencia Mieke Randa yang berhalangan hadir. Valencia Care Foundation merupakan induk / payung dari gerakan sosial seperti Blood For Life Indonesia (fokus membantu donor darah), BFL Action (aksi cepat tanggap relawan dalam membantu korban bencana), 3Little Angel Movement (fokus membantu anak-anak sakit dari keluarga yang tidak mampu), LittleStep Movement (membantu anak-anak jalanan dan panti asuhan yang kurang mendapat bantuan).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline