Lihat ke Halaman Asli

Prama Ramadani Putranto

TERVERIFIKASI

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

"Ayah Bunda, Jangan Galak-galak, ya!"

Diperbarui: 17 September 2020   19:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan Lewatkan Masa-masa Kelucuan Si Buah Hati - Sumber: parentingid.com

Membuka Whatsapp Grup, ada seorang teman yang mengirimkan beberapa video. Ditambah dengan caption di bawahnya "menjadi guru ternyata butuh kesabaran ekstra, bukan?"

Semakin penasaran video apa sebenarnya yang dikirim oleh salah seorang teman tersebut ke whatsapp grup. Mau mencoba untuk mengunduh namun terlupa kalau kuota paket internet habis. Ya sudah, coba sambungkan dulu ke wifi yang ada.

Akhirnya video tersebut berhasil terunduh. Memasang headset ke telinga lalu membuka file video tersebut untuk menuntaskan rasa penasaran yang sedari tadi berkecamuk. 

Tak disangka isi video tersebut sungguh membuat hati sedih. Bagaimana tidak, disuguhkan adegan orang tua yang mengomel tanpa henti kepada buah hatinya yang sedang belajar namun tidak juga memahami isi dari materi pembelajaran yang disampaikan orang tua. Habislah kesabaran itu sehingga emosi terluapkan dengan mengomeli anaknya sendiri.

Melihat video tersebut sungguh miris memang namun mau bagaimana lagi begitulah fakta yang ada pada saat ini. Pembelajaran tatap muka secara langsung di sekolah tak mungkin dapat dilakukan mengingat kondisi pandemi seperti ini. 

Alhasil pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh dengan sistem online. Sehingga mau tidak mau orang tua harus rela meluangkan waktu untuk membelajari anak-anaknya dari rumah. Mendampingi, menemani, dan membimbing buah hati untuk dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh dengan optimal.

Namun pembelajaran jarak jauh tidak dapat berjalan dengan optimal ternyata. Banyak sekali hambatan yang harus dihadapi, baik sinyal, kuota internet, atau bahkan keterbatasan perangkat untuk mengakses internet. 

Ditambah lagi dengan kondisi perekonomian keluarga yang terguncang di kala pandemi ini. Semakin menambah problema yang ada sehingga berpengaruh pada psikis orang tua. 

Terjebak dalam kebingungan dimana untuk menafkahi keluarga saja sulitnya bukan main ditambah waktu yang terbatas harus menemani anaknya belajar di rumah. Tak seperti biasanya dimana saat harus bekerja, anak-anak mereka "dititipkan" di sekolah, saat ini sepenuhnya orang tua mendampingi belajar putra-putrinya sepanjang hari.

Kompleksitas permasalahan yang ada berdampak pada emosi yang tak terkontrol maka jadilah sebuah adegan yang miris untuk dilihat. Orang tua dengan galaknya tak sabar membimbing anak kandungnya sendiri yang mana merupakan amanah. Menyedihkan memang melihat tersebut terjadi belakangan ini di masyarakat.

Hal tersebut sangat berdampak pada kondisi perkembangan psikologis dan kesehatan mental anak itu sendiri di masa yang akan datang. Edukasi tentag hal ini sangat perlu mengingat dari keluargalah karakter kepribadian anak terbentuk. Jangan sampai di kemudian hari anak-anak yang kita sayangangi terganggu kondisi psikologis dan kesehatan mentalnya akibat perilaku kasar orang tua terhadap anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline