Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Sudah Bayar Pengobatan Alternatif Mahal, Malah Dapat Bekas Parut

Diperbarui: 20 Juni 2017   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

"Kaki kiri saya bengkak dan merah, demam juga, dok. Ada diabetes dan sakit jantung sebelumnya." Keluh pasien pria usia 50 tahunan gemuk, kaki kirinya benar ada infeksi, teraba panas, bengkak, kemerahan.

"Itu kaki kanannya, bekas apa? Digigit nyamuk, ya?"Tanya saya, gula darahnya yang lebih 400 mg% memang sangat mungkin membuat bakteri pesta pora di bekas lecet kulit bekas garukan akibat gatal digigit nyamuk.

"Bukan, dok. Itu tahun lalu, kaki kanan bengkak dan demam juga seperti ini, lalu dibawa ke pengobatan alternatif anti kelainan darah dan diabetes. Ditempelkan sejenis alat, dok yang mungkin ada benda tajamnya, jadinya terbentuk luka dan lama-lama bernanah. Hilangkan nanahnya terpaksa di rumah sakit juga. Bayarannya juga mahal, jutaan, dok..."Keluh si pasien.

"Tidak kesana lagi, minta pertanggungjawaban?"Pancing saya.

"Repot, dok. Karena sebelum memulai pengobatan, si 'alternatif' ini meminta saya menandatangani pernyataan sudah dijelaskan  tindakannya dan tidak akan menuntut kalau ada efek samping," Katanya.

Wah, pengobat alternatifnya sudah meniru dokter, ada sejenis 'inform consent', ada kemajuan, nih. Dan harganya itu,lho, jutaan, bukan ratusan ribu. Jadi kesannya juga tidak murahan.

Akhirnya setelah dikasih antibiotik, anti radang dan anti diabetes insulin, hari ke 5 infeksi dan bengkak di kaki si pasien berkurang jauh dan dia bisa jalan, boleh pulang.

"Ini luka parutnya bisa dibagusin pakai BPJS atau tidak, dok?"Tanyanya.

"Luka parut tidak ditanggung BPJS, pak. Itu termasuk operasi kosmetik."Jawab saya.

Nah, kalau sabar dan mau ikut prosedur, mungkin si pasien tidak perlu punya luka begituan yang berujung 'cicatrix' yang kurang enak dilihat. Memberi si pasien obat antiradang dan anti penggumpalan darah, menurunkan berat badan serta pengendalian gula darah diantara 100-140 mg/dL adalah cara terbaik menghindari infeksi ulang di kaki kiri maupun kanan.

Pengobatan alternatif dengan benda tajam pada pasien diabetes melitus sebaiknya dihindari, karena infeksi yang terjadi dapat membuat luka parut yang terlihat 'memilukan'.

dari FB kompal




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline