Lihat ke Halaman Asli

Panorama Tahta

Diperbarui: 7 Maret 2023   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Gu Bra: https://www.pexels.com/

Di awal kemunculan Tuan laksana fajar di ufuk timur

Dengan berbekal segenggam beras untuk ditaburkan

Kini  Tuan mulai mengelus kepala Kami

Lalu kemudian bersyair merdu coba obati nestapa ini

Perlahan asa Kamipun berjingkrak

Dan mulai  tergerak pula untuk menginvestasikan sutra Kami

Tibalah hari penobatan berlangsung

Kami berjejejer mematung pandangi wajah Tuan yang berseri

Tanpa adanya komando Kamipun bersorak riang akan hal itu

Selang beberapa waktu terbitlah fatwa yang dirasa telah Tuan kaji

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline