Lihat ke Halaman Asli

Kenali dan Deteksi Dini Adanya Kanker Payudara pada Diri Anda

Diperbarui: 23 Maret 2017   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kanker payudara menempati urutan pertama kanker terbanyak pada wanita di Indonesia, hal ini tidak jauh berbeda dengan kanker servik yang berada diurutan kedua setelah kanker payudara. Walaupun sama-sama merupakan kanker yang menyebabkan kematian terbesar, kanker serviks yang disebabkan oleh virus (human papiloma virus) saat ini sudah memiliki vaksin sehingga jumlah penderita kanker serviks selalu menurun setiap tahunnya.

Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari saluran air susu dan kemudian menyebar ke jaringan lemak yang ada di payudara. Kanker dan tumor payudara memiliki perbedaan yang khas dari bentuk. Tumor payudara memiliki bentuk yang jelas (biasanya bulat), pada saat diraba bejolan dapat digerakan. Sedangkan kanker payudara bentuknya tidak jelas dan lokasinya bisa berubah.

Siapa saja yang berisiko terkena kanker payudara? secara umum perempuan lebih beresiko, adanya anggota keluarga dengan riwayat kanker, haid terlalu awal (usia dibawah 12 tahun), menoupose diatas 55 tahun, penggunaan KB suntik yang lama, Gaya hidup yang tidak sehat seperti diet makanan terlalu banyak lemak hewan dan daging, kurang olah raga, komsumsi alkohol, stress dan kurang tidur, serta paparan dengan zat kimia, asap rokok, virus, radiasi (sinar X dan sinar UV) dan makanan yang dimasak dengan suhu tinggi.

Kanker payudara sering sulit untuk dikenali, dan biasanya gejala-gejala muncul setelah kanker masuk stadium 2 sampai stadium 3. Gejala awal berupa benjolan berukuran kecil dan lama-kelamaan menjadi besar  pada daerah sekitar payudara, tetapi tidak terasa nyeri, lama-kelaman benjolan ini membesar dan menyebabkan perubahan pada payudara. Kemudian perlahan putting susu akan masuk kedalam. Rasa sakit muncul jika benjolan semakin membesar hal ini disebabkan sel kanker menekan jaringan  sekitarnya. Setelah muncul rasa nyeri, biasanya akan terasa panas atau terbakar pada kulit payudara, dan akan muncul luka. Luka ini akan mengeluarkan darah dan nanah, kemudian luka semakin membesar dan dalam sehingga menghancurkan seluruh payudara.

WHO mengestimasikan bahwa 84 juta orang meninggal akibat kanker dalam rentang waktu 2005-2015. Survei yang dilakukan WHO menyatakan 8-9 persen wanita mengalami kanker payudara. Di Indonesia 70%  pasien  kanker datang ke fasilitas kesehatan dengan stdium lanjut, sehingga angka kematian tinggi. Ketika kanker payudara sudah dapat dikenali pada stadium 1 maka akan memiliki peluang kesembuhan semakin tinggi. Sehingga diperlukan pencegahan sedini mungkin untuk mencegah terjadinya kanker . Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan tidakan SADARI ( Pemeriksaan payudara sendiri ) setelah selesai haid. Jika pada saat melakukan SADARI  menemukan benjolan, segera periksakan diri ke dokter karena dicurigai adanya kanker. Kedua, dengan melakukan USG payudara atau/dan mammografi dimana tindakan ini hanya dilakukan oleh tenaga medis.  

Cara Melakukan SADARI

tumblr-inline-nj8z7eioog1rqvg7f-58d3837cb49373521887a8d9.jpg

By :

Ns. Nur Cahyati, M.Kep.

Ns. Ditha Astuti, S.Kep.

Ns. Pipit Nur Fitri, S.Kep.

Ns. Niafatun N., S.Kep.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline