Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi: Ditelan Sepi

Diperbarui: 17 Maret 2023   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh Alanguyen dari pixabay.com

Telingaku bermenit-menit, berjam-jam ditelan sepi
semangatku apalagi.
Sepi
bahkan udara kelu
dan jantung pun berdetak ragu-ragu.

Krrrr...
samar-samar terdengar suara mesin hitung uang
sesaat
lalu ...
sepi lagi.

Samar-samar aku mendengar langkah sepatu
bukan hanya seorang.

Jantungku hampir melompat keluar ketika pintu ruangan dibuka tiba-tiba.
"Kamu!" pria berwajah kasar dengan codet di sana-sini menunjukku "Ada yang menebusmu!"
Teman pria itu membuka ikatan kaki dan tanganku dengan kasar.
"Aku..., aku bebas?"

Pria berwajah kasar tersenyum mengejek.
"Dia hanya akan membawamu ke tempat penyekapan yang lain."

Mendengar kabar buruk itu
sepertinya sekarang jantungku benar-benar melompat keluar.
Oh, Tuhan
Siapa yang akan menelanku kali ini?

---

kota daeng, 17 maret 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline