Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Medali Emas Hasil Kolaborasi Dua Generasi Pejuang

Diperbarui: 2 Agustus 2021   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Greysia-Apriyani Melakukan Selebrasi setelah memenangkan medali emas. Gambar dari kompas.com


Seandainya pada tahun 2017 Greysia benar-benar pensiun dari dunia bulu tangkis, bisa saja hari ini sejarah berkata lain. Untunglah saat itu Greysia yang punya keinginan untuk segera pensiun dipertemukan dengan Apriyani Rahayu, atlet muda yang terpaut usia 11 tahun darinya. 

Apri pun berhasil meyakinkan Greysia untuk tetap setia berlari lincah dan memukul kok di belakang net. Bukan saja karena passion dan dedikasi pada negeri, tapi juga karena ada semangat yang harus terus diestafetkan pada generasi pejuang berikutnya.

Pasangan Greysia-Apriyani akhirnya sukses menorehkan prestasi gemilang dalam Olimpiade Tokyo 2020 lewat perolehan medali emas pada lagi puncak ganda putri siang tadi (2/8). Pasangan merah putih itu menang straight set 21-19 dan 21-15 dari pasangan China, Chen Qingchen-Jia Yifan.

Saya kurang paham teknis, tapi melihat aksi mereka menaklukkan lawan dalam waktu kurang lebih 57 menit siang tadi, bisa dikatakan mereka bermain nyaris tanpa kesalahan. Bahkan karena permainan mereka yang sangat rapi, pasangan lawan kadang nampak geregetan dan sering kehilangan fokus (juga mungkin kontrol) karenanya.

Puncak laga dan akumulasi emosi penonton setanah air akhirnya pecah saat Greysia-Apriyani kembali memenangkan babak kedua. Lagu kebangsaan Indonesia Raya pun menggema megah di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo.

Di balik kebanggaan dan kegembiraan kita atas prestasi gemilang pasangan ini, ada hal menarik yang bisa kita cermati dan renungkan bersama.

Dua Generasi Pejuang

Keduanya memiliki perbedaan usia yang bisa dibilang cukup lebar jaraknya. Tapi hal ini bukan penghalang bagi mereka untuk berkolaborasi dan berprestasi. Memang, sekian jam latihan dan pertandingan membuat mereka akan dikondisikan untuk saling mengenal dan mendalami satu sama lain. 

Tapi tetap saja proses saling menyesuaikan diri dengan rentang usia selebar itu bukan hal yang mudah untuk dilewati.

Yang satu generasi milenial, yang satu lagi generasi z. Belum lagi bicara perbedaan latar belakang yang lain. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline