Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi: Menunggu

Diperbarui: 5 Juli 2021   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gambar untuk puisi Menunggu dari pixabay.com

Waktu mencumbu detak jam dinding
yang tidak kuasa melawan
berjam-jam lamanya.

Tidak terpuaskan
dia lalu mencumbu angka-angka jam digital
yang melingkar di tangan.

Setelah itu mencumbu jam di layar gawai
mencumbu kelap-kelip lampu LED di monitor
mencumbu timer air conditioner
mencumbu derit mesin printer
apapun yang berdenyut dan berdetak.

Tapi waktu tidak akan pernah terpuaskan.

Sedangkan diriku
telah klimaks berkali-kali dalam bergeming
penantian yang tidak berbuah.

Waktu melirik dadaku
di dalam sana
denyut jantungku satu-satunya yang belum dijamahnya di ruangan ini.

---

kota daeng, 5 Juli 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline