Lihat ke Halaman Asli

Permas Rabiah

Mahasiswa

Semangat Go Green dalam New Normal

Diperbarui: 13 November 2021   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sejak awal tahun 2020 kita dibuat tidak berdaya dengan adanya pandemi Covid-19. Mungkin dalam sejarah Indonesia adalah tahun jatuh bangun untuk kita semua. Tak hanya dunia kesehatan saja, ekonomi global pun dibuat babak belur karena covid-19. Sejak saat itu kita diharuskan untuk lebih pintar dan bijak dalam menggunakan teknologi karena diberlakukannya peraturan tentang larangan berkumpul(social distancing).

Awal juni tahun 2021 kita akrab dengan istilah new normal. New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas seperti biasa namun dengan selalu menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid 19. Himbauan dari pemerintah untuk hidup berdampingan dengan virus yang telah menelan ratusan jiwa di seluruh dunia.

Dengan adanya new normal ini kita harus semangat dalam menyuarakan gerakan penghijauan untuk lebih ramah lingkungan dan hidup minimalis. Karena gaya hidup berlandaskan go green dalam new normal sangat peduli untuk mengurangi sampah plastik serta dampak buruk lainnya bagi lingkungan. Tanpa disadari selama pandemi kita telah menerapkan gaya hidup baru yang lebih ramah terhadap lingkungan.

Sikap memperhatikan dalam kehidupan kita sudah ditunjukkan dengan banykaknya kesadaran grakan go green atau gaya hidup hijau. Ini adalah salah satu menjalani hidup dengan gerakan cara sadar lingkungan dan memperhatikan apa yang sedang terjadi di sekitar kita.

Memilih makanan yang sehat alih-alih berkembangnya fast food. Dalam new normal makanan organik menjadi tren karena dipercaya lebih sehat dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Apalagi kita harus menjaga imun tubuh agar tidak diserang oleh virus yang sedang merebak di dunia.

Selain itu kita harus memulai hidup yang bebas sampah dengan membawa peralatan makanan, tumbler, mengurangi penggunaan kertas, dan tas belanja saat berpergian. Karena lebih ramah lingkungan dan dapat memutus mata rantai virus Covid-19. Kalau karena pandemi bisa berubah, seharusnya kita juga bisa berubah lantaran isu lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan baik di darat maupun laut adalah dampak dari sampah plastik.

Pada masa seperti ini masyarakat diharuskan untuk menanam tanaman obat, tanaman hias, dan tanaman lainnya. Untuk mendapatkan oksigen yang bersih, reboisasi lingkungan sekitar rumah, dan menjadikan rumah bersih dengan gerakan penghijauan.

Gerakan penghijauan dalam masa new normal ini sendiri dapat dimulai dari diri sediri. Melalui hal ini bahwa penghijauan untuk menuju kehidupan dan memiliki lingkungan hidup yang lebih baik. Melakukan hal ini tentu dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi seseorang yang melakukannya.

Dari ikon UIN Waliongo smart and green campus cocok diterapkan maknanya dalam masa new normal. Mahasiswa harus menjadi penggerak untuk menyuarakan hal ini di lingkungan rumah dan masyarakat. Konsep green sendiri dapat memberi perhatian penuh pada konsep penghematan, yaitu penghematan lahan, penghematan bahan, dan penghematan energi.

Untuk masa sekarang sangat dibutuhkan sosialisasi untuk menyuarakan kembali semangat go green dengan cara mengadakan webinar kepada pemuda-pemudi bangsa. Membuat tong sampah yang menghubungkan aplikasi smart rubbish bin dimana anak-anak hingga orang tua dapat menggunakan dari rumah.

Cara kerjanya ketika kita membuang sampah dan salah menempatkannya maka alarm smart rubbish bin akan berbunyi. Hal tersebut guna membuat sadar  akan lingkungan yang seharusnya kita jaga dan rawat. Gaya hidup hijau seperti ini mengajak manusia untuk sadar dan ikut menjaga lingkungan dalam kehidupannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline