Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Kanzus Sholawat, Ekonomi Menggeliat

Diperbarui: 3 Juni 2022   05:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kanzus Sholawat Habib Lutfi Bin Yahya (Dokpri)

Ribuan umat muslim dari berbagai daerah menghadiri rutinan kanzus sholawat di Kota Pekalongan Jawa Tengah. Kegiatan rutin ini menjadi magnet untuk bersilaturokhim. Mereka datang dengan biaya sendiri, dan agenda rutin  ini jamaah akan mendapatkan nasehat dan amaliyah melalui baiat thoriqot dari Maulana habib Lutfi Bin Yahya. 

Pedagang kaki lima merasakan manfaatnya, selain warung makan, hingga mereka yang menjajakan air minum mineral merasakan kegembiraan karena barang yang dibawa laku keras. 

Parkir pun penuh, wajar saja jika panitia membuat izin keramaian karena lokasi disekitar kanzus sholawat ditutup umum, hanya diperbolehkan bagi jamaah yang mau menghadiri pertemuan rutin dan baiat thoriqot. 

Plat mobil dari mulai Kudus, Rembang, Jepara, Semarang, Kendal, Pemalang, Tegal, Brebes hingga cirebon dan Jakarta ada semua. Mereka yang datang karena sudah dianggap hal yang biasa, sehingga saat datangpun 5 jam sebelum acara dimulai, dengan haraapan bisa dapat tempat yang tidal terlalu berdesakan, memilih nyaman untuk berdzikir dan strategis dimana dekat dengan habib. 

Dokpri

Pukul 03.00 wib para jamaah laki-laki dan perempuan sudah memadati ruangan kanzus sholawat, sembari menunggu waktu sholat subuh. Saat adzan berkumandang, maka ada jamaah yang tidak mendapatkan tempat untuk sholat berjamaah, sehingga mereka memilih sholat jamaah berkelompok sesuai dengan daerahnya, dengan tujuan saat sholat jamaah mereka selesai, bisa secara bergiliran untuk tempat sholatnya dipakai oleh jamaah lainnya yang belum sholat, disinilah nilai etika dan solidaritas sangat terasa dan semua menyadarinya, tidak ada kata ini punyaku...kamu tidak boleh menempatinya. 

Setelah sholat subuh selesai, jamaah perempuan disuruh untuk keluar dari ruangan kanzus, jamaah dipakai oleh rombongan laki-laki, panitia langsung mengatur formasi pembagian tugas sekaligus ada akses jalan saat habib masuk ke lokasi acara. 

Adat santri pun dibawa, mereka yang merokok, karena tidak ada larangan dilarang merokok dalam ruangan, maka menyalakan rokok dan langsung dinikmati, hisap-hisap sampai merasakan sensasi nikmatnya merokok. 

Bagi yang melafalkan aurod setelah waktu subuh maka akan berdzikir sembari menunggu habib datang ke area pengajian. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline