Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Nggak Pakai Masker, Penumpang PT KAI Dilarang Naik Gerbong Kereta Api

Diperbarui: 20 April 2020   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok www.pikiran-rakyat.com

Mengutip di portalpantura.com disebutkan Humas PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daerah Operasi (Daop) 5 Puwokerto, Supriyanto mengatakan, mulai 12 April 2020 lalu, PT KAI mewajibkan memakai Masker bagi calon penumpang yang hendak naik KA maupun yang sudah di atas KA. Apabila calon penumpang menolak memakai masker saat boarding, PT KAI akan melarang masuk stasiun serta mengembalikan bea tiket utuh.

"Dan bagi penumpang diatas KA yang menolak memakai masker, akan diturunkan dalam perjalanan pada kesempatan pertama. Ini sesuai kebijakan pemerintah serta rekomendasi WHO, yang mengharuskan masyarakat menggunakan Masker saat beraktivitas di luar rumah," jelas Supriyanto.

Ternyata, di Kompas.com juga memberitakan terkait masker, disebutkan Masker penting digunakan semua orang saat berada di luar rumah karena banyak sekali ancaman dapat terpapar virus.

Termasuk Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan covid-19, Achmad Yurianto menegaskan bahwa Pemerintah menjalankan program masker untuk semua, per 5 april 2020 sesuai anjuran organisasi kesehatan dunia (WHO)

Betapa pentingnya masker, sehingga semua orang mulai melaksanakan anjuran ini, ada kenaikan pemakaian masker, terlihat saat berada di fasilitas umum, sudah banyak masyarakat yang saat berada dikerumunan memakai masker, baik itu masker bedah, atau masker N95 dan masker kain. 

Termasuk di Fasilitas Kesehatan baik di RS maupun di Puskesmas, baik pasien rawat inap atau pasien rawat jalan, termasuk mereka yang berkunjung ke fasilitas kesehatan ini harus memakai masker, ingat kalau pakai masker setelah 4 jam diganti dengan masker yang baru, kemudian cuci masker tersebut dengan air yang dikasih deterjen atau dikasih air hangat lalu dikeringkan biar bisa dipakai lagi. 

Muncullah program donasi masker, program pembelian masker dari dana BOS dimana sekolah boleh menggunakan dana BOS ya untuk membeli masker bagi guru, dan peserta didik, maka peluang bisnis masker semakin menggeliat, bahkan sebagian wakil rakyat yang duduk di parlemen pun harus membuat program pembelian masker dan dibagikan kepada konstituen atau masyarakat sekitarnya, tentunya dengan kemampuan financialnya. 

Bahkan mereka yang mau bepergian ke pasar sekarang memakai masker, dulu orang kalau pakai masker dibilang royal atau gagahan, sekarang ternyata anjuran ini harus dipakai karena pandemi corona. 

Namun bagi sebagian petani di sawah, sangat jarang menggunakan masker, karena menurutnya disawah itu sudah kepanasan, pembakaran lemak juga terus menerus, sehingga dianggap virus corona tidak bisa masuk ke tubuhnya, makanya tidak memakai masker, bahkan dari sebagian petani yang panen raya di sawah, yang dibawa adalah alat pertanian bukan masker, lebih dominan bawa topi dan bawa ani-ani untuk panen padi. 

Sementara Anggota DPR RI Dapil IX Jateng Hj. Nur Nadlifah mengatakan, bahwa penggunaan masker sangatlah penting bagi warga, selain bisa mencegah covid-19 juga bisa tidak menularkan ke orang lain bila kita sedang flu atau batuk. Masker selain murah juga banyak manfaatnya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline