Sahabat kompasiana yang diberikan rahmat Allah SWT yakni kenikmatan sehat dan sempat. Kali ini penulis mencatat pengajian kitab Irsyadul Ibad di ramadan ke 3 sabtu (19 mei 2018) di Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes.
Kitab ini dibacakan dan diterjemahkan oleh KH. Subhan Makmun, ribuan jamaah tetap istiqomah hadir walaupun kondisi hujan, tidak menjadi kendala untuk mencari ilmu.
Perempuan lesbian itu penyakit yang sulit dihilangkan, jika tidak segera taubat maka dikhawatirkan muncul adzab ke muka bumi ini. Hukumnya haram, dan kategori adalah zina. Perempuan yang cinta kepada perempuan seperti lihat badan perempuan saat mandi atau kelon (cuddling) tanpa aling-aling maka makruh.
Penyakit nikah menurut imam ghozali yakni pertama adalah sulit cari barang haram, tapi jika saat menikah ahli jamaah dan selalu ibadah maka keturunannya sholeh sholehah, jika. Kedua tidak sabar lihat akhlak e istri, ketiga, lupa dengan gusti Allah gara-gara cinta dengan dunia. Bila anda ingin rejekinya jembar, maka kuncinya sholat jamaah. Termasuk anak itu titipan ya harus dirawat dengan baik.
Orang yang mudah menuduh orang lain.
Apabila ada orang baik lalu dituduh berbuat zina, tapi tidak ada saksi empat maka wajib dicambuk 70 kali jika merdeka, bila tidak merdeka maka 40 kali. Orang yang selalu berdusta maka jangan dijadikan saksi. Dawuh KH. Fuad Hasyim, Kalau orang yang suka sumpah biasanya bohong, apalagi suka fitnah, jangan dijadikan saksi.
Barangsiapa yang suka jadi profokator, maka sebaiknya islah dengan orang yang dituduh, apalagi jika orangnya baik tapi dituduh jelak. Orang yang suka fitnah orang lain maka dapat laknat dunia akhirat.
Dalam kitab ihya, jika ada orang suka mencibir lalu tidak bertobat maka imbasnya kepada anak keturunannya, termasuk bila ada orang yang suka mencibir lalu minta maaf kepada yang dicibir, namun yang mencibir ini lalu mengumbar fitnah terus atas perbuatan orang yang minta maaf, maka dilaknat dunia akhirat. Makanya jangan suka mengumbar fitnah, lebih baik buat yang bagus dan damai.
Pesan kyai subhan bila ingin pondok pesantren salaf ingin santrinya banyak maka kuncinya adalah jangan meninggalkan jamaah, jangan punya sifat milik, jangam meninggalkan ngaji kitab walaupun kitabnya kecil terutama kepada santri.