Lihat ke Halaman Asli

Pemuda Peduli

Reach More, Give More

Nusantara Diresmikan, Saatnya Pemerataan Pendidikan Digalakkan

Diperbarui: 24 Januari 2022   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsep Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. (Sumber : idxchannel.com)

Bandung -- Undang-undang Ibu Kota Nusantara (UU IKN) telah diresmikan pertanggal 18 Januari 2022 kemarin, Pemerintah tengah melakukan proses pemindahan Ibu Kota dari Jakarta menuju Nusantara yang berada di Kalimantan Timur.


Dikutip idxchannel.com, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan akan mengikuti arahan dari pemerintah pusat. "Kemarin sudah dibahas, disahkan, di DPR komisi 2 jadi dipansuskan terkait IKN sudah selesai di tingkat 1, dan hari ini rencananya akan terkait UU IKN. Kami mengikuti apa yang menjadi kebijakan pusat pempus bersama DPR terkait dengan IKN memang sudah disahkan DKI Jakarta nanti 2024 rencananya akan berpindah Ibu Kota ke kalimantan nama ibu kotanya diusulkan menjadi Nusantara," kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/1/2022).


Mengutip kanal berita yang sama, Ariza menambahkan DKI Jakarta nantinya akan menjadi pusat perekonomian dan Pendidikan. "Jakarta idealnya sekali pun tidak menjadi ibu kota, kami meyakini Jakarta masih akan menjadi tempat yang baik, nyaman, aman. Kita berusaha Jakarta akan menjadi pusat perekonomian perdagangan di Indonesia dan menjadi pusat pendidikan serta pusat kesehatan di samping pusat lainnya tentu bisa menjadi pusat seni budaya dan sebagainya," tuturnya.


Pendidikan menjadi satu sektor penting yang jika termajukan akan menjadi efek domino yang dirasakan di berbagai sektor lainnya. Hingga kini sektor Pendidikan di Indonesia masih menemui berbagai masalah klasiknya yang ditemui dari dulu. Pemerataan fasilitas, sarana dan prasarana atau bahkan Kegiatan Belajar Mengajar nya yang belum bisa terlaksana secara merata di seluruh daerah menjadi topik utamanya. Secara sederhananya, pembangunan Sumber Daya Manusia terhambat akibat tidak meratanya fasilitas penunjang Kegiatan Belajar Mengajar yang dilakukan peserta maupun tenaga pendidik sebagai pelaksananya.


Mengambil contoh kasus yang ditemui Pemuda Peduli. NGO yang berdiri legal sebagai Yayasan sejak tahun 2016 itu, melalui salah satu programnya "Sekolah Gumi". Program yang dilaksanakan di Desa Baturakit, Lombok, NTB ini sebagai bentuk bantuan aktivasi pendidikan akibat ketidakmerataannya fasilitas belajar disana pertahun 2019 lalu. Konsep sekolah terbuka di alam dengan materi yang sesuai untuk anak-anak di desa ditambah materi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) untuk anak desa menjadi hal yang dilaksanakan di dalam program ini. Tak hanya sampai situ, Badai Seroja yang melanda wilayah NTT dan sekitar perbulan April di tahun 2021 kemarin, membuat daerah ini semakin jauh tertinggal adanya.

Volunteer Pemuda Peduli tengah membagikan sembako jelang Hari Raya Idul Fitri dalam Program "Berdiri untuk NTT" (09/05/2021)


"Berdiri Untuk NTT" diluncurkan Pemuda Peduli dalam rangka membantu proses pemulihan pasca bencana yang ada. Fakta banyaknya bangunan yang rusak termasuk sekolah menjadi faktor penghambat selanjutnya pemerataan pendidikan yang dimaksud. Isi dari Program yang dilaksanakan selama beberapa minggu ini, berupa bantuan paket sembako jelang Hari Raya Idul Fitri serta program psikososial untuk anak-anak penyintas bencana alam yang terjadi yang dilaksanakan di dua lokasi yaitu Adonara dan Lembata, NTT.

Lalu bagaimana dengan Kondisi Pendidikan kini selepas pandemi virus mereda di Indonesia? Adanya PTM terbatas dan juga konsep kurikulum terbaru yang dicanangkan Menteri Pendidikan pertahun ini diharapkan dapat membantu teratasinya Learning Loss yang menimpa sektor ini beberapa waktu lalu akibat adanya pembatasan sosial yang dilakukan.

Lagi dan lagi, pemerataan Pendidikan masih menjadi pekerjaan rumah bersama antara masyarakat dengan pemerintah yang harus segera dituntaskan adanya, Diresmikannya IKN Nusantara bisa menjadi satu momentum pendukung terjadinya Pemerataan Pendidikan karena pusat pemerintahan dan pusat kehidupan di Indonesia sudah tidak tumpang tindih dan terfokus terhadap pembangunannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline