Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com

Bahasa Indonesia Terasing di Negeri Sendiri

Diperbarui: 25 Agustus 2015   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Menarik wacana penghapusan kewajiban kemampuan Bahasa Indonesia bagi tenaga kerja asing. Semua berlomba-lomba untuk menyatakan keberatan (meskipun banyak yang berteriak karena politik dan barisan sakit hati). Baik karena menyadari salah satu jati diri yang mulai terkikis yaitu kemampuan berbahasa Indonesia yang makin rendah. Kebanggaan menggunakan bahasa asing secara berlebihan, bahkan oleh presiden yang terdahulu, dalam pembicaraan akan menyisipkan kata atau kalimat di dalam nya.

Artikel ini bukan membahas ide siapa yang mewacanakan penghapusan, karena nanti banya koment yang sama sekali tidak berkaitan dengan esensi tulisan ini, kebanggaan berbahasa.

Bahasa asing sebagai modern dan maju.

Pemahaman ini melemahkan nasionalisme bangsa sendiri. Bagaimana berlomba-lomba les bahasa ini itu, asrama dengan kewajiban menggunakan bahasa asing, dan menyelipkan bahasa asing dalam pembicaraan. Dalam perjalanan digantikan OTW, memang ini berkaitan dengan bahasa sms, bbm, yang singkat, namun telah masuk dalam pembicaraan sehari-hari. Kepercayaan menjadi trus, mau tidak mau suka atau tidak suka, Pak Beye paling berperan dalam hal ini. Bagaimana dia selalu menggunakan istilah asing dalam pidato atau pembicaraannya. Memang tidak harus bahasa Indonesia, atau memaksakan penerjemahan ke dalam kata Indonesia kalau memang tidak ada.

Kita saja tidak bangga, mosok mau memaksakan orang lain untuk mengikuti.

Bangga bukan berarti harus selalu memaksakan dalam penggunaannya. Aneh ketika mouse diterjemahkan tetikus (hal in pernah juga saya tulis), namun sebisa mungkin menggunakan lebih banyak bahasa sendiri.

 

Ilustrasi menarik disajikan oleh lembaga yang berskala nasional berikut:

 

 ambillah uang pensiun setiap bulan, atau minimal  6 bulan sekali

Di sana dituliskan ambil setiap bulan atau minimal enam bulan sekali. Saya merujuk KBBI yang mengatakan bahwa minimal berarti sekurang-kurangnya, karya tulis yang harus dikumpulkan minimal 10 lembar, berarti lebih dari sepuluh, sepuluh atau kurang tidak boleh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline