Lihat ke Halaman Asli

Ishak Pardosi

TERVERIFIKASI

Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

(VIDEO) Tradisi Berburu Musang di Pedalaman Tapanuli

Diperbarui: 11 Agustus 2019   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berburu Musang (Tangkap Layar YouTube/Jeff Rekando)

Tradisi berburu masih dipertahankan masyarakat Batak khususnya di pedalaman Tapanuli. Jika dulu menggunakan alat buru tradisional seperti tombak dan bantuan binatang anjing, penggunaan senapan angin kini menjadi primadona.

Selain lebih praktis dan jauh lebih efektif, membidik target dengan senapan angin memiliki sensasi tersendiri. Ada kepuasan bagi sang penembak ketika pelurunya mengenai sasaran. "Puk...bras....", target jatuh.

Berburu musang kini cukup populer dilakoni. Binatang ini diburu lantaran menjadi hama bagi tanaman kopi. Di sana, belum ada pihak yang membudidayakan musang untuk diproses menjadi minuman "kopi luwak". Barangkali, ada pihak yang tertarik?

Selain musang, berburu monyet di pedalaman Tapanuli juga telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Monyet-monyet tersebut diburu untuk mengendalikan populasinya, agar tidak menjadi hama bagi tanaman singkong, jagung, dan belakangan kelapa sawit.

Berikut suasana perburuan musang dan monyet yang direkam seorang YouTuber asal Habinsaran, Tobasa, Sumut:





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline