UD. BORIS, itulah nama usaha yang berdiri di Parsoburan dan sudah terkenal di seantero Habinsaran, Borbor, Nassau (Habornas), jauh sebelum Kabupaten Tobasa dimekarkan dari Kabupaten Taput. Itu sebabnya UD BORIS sudah sangat dikenal dan telah menjadi semacam trade mark yang abadi. BORIS adalah akronim dari Bona dan Riris, anak pertama dan anak kedua dari sang pendirinya: (alm) Sulaiman Pardosi, putera asli Parsoburan, Kecamatan Habinsaran.
Adalah Mangara Pardosi yang meneruskan kiprah sukses UD Boris hingga sekarang. Bukan Bona atau Riris, yang tak lain adalah abang dan kakak kandung dari Mangara. Di tangan Mangara, kepak sayap bisnis Boris kian melebar. Tak lagi hanya berbisnis sembako dan tauke hasil bumi pertanian. Tetapi juga terjun sebagai kontraktor alias pemborong untuk pekerjaan konstruksi jalan maupun bangunan.
Sukses mewarisi bisnis yang dirintis ayahnya, Mangara kini mempunyai impian sendiri. Ia ingin mengabdi sebagai wakil rakyat dari Habornas. Mangara sebetulnya masih cukup muda, tetapi cita-citanya itu layak mendapat apresiasi. Ia kini resmi sebagai caleg dari Partai Golkar dengan nomor urut 1 dari daerah pemilihan Habornas. Menjadi kader Beringin resmi disandangnya.
Sebagai politisi muda, niat Mangara mengabdi sebagai wakil rakyat sudah terlihat sejak jauh-jauh hari. Yakni dengan bergabung dalam AMPI Tobasa, sebuah organisasi sayap Golkar untuk kaum muda. Dari situ, jejak politik Mangara kian benderang hingga akhirnya resmi dipercaya sebagai caleg Golkar.
Kelak bila terpilih sebagai anggota DPRD Tobasa, banyak harapan masyarakat Habornas untuk Mangara yang perlu diperjuangkan. Antara lain, memperjuangkan peningkatan infrastruktur untuk seluruh wilayah Habornas tanpa kecuali. Harapan tersebut sangat relevan dengan latar belakang Mangara sebagai pengusaha pekerjaan konstruksi dan bangunan.
Jadilah pewaris "BORIS" untuk Habornas yang lebih baik.