Lihat ke Halaman Asli

Pardosa Godang

Pelayan, pengajar dan pembelajar

Menyesal Tidak Milenial

Diperbarui: 8 Juni 2022   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/

Menteri yang mengurusi pendidikan dan pengajaran dalam kabinet sekarang ini memang benar-benar brilian. Paling tidak, datang dengan ide-ide segar. Tidak sekadar mengganti kurikulum -- layaknya menteri zaman dulu sehingga muncul pameo "ganti menteri ganti kurikulum" -- tapi performa dan gebrakannya tidak sekadar yang "umum-umum". Salah satunya adalah Pertukaran Mahasiswa Merdeka, hal yang benar-benar sangat baru.

Pertama kali diinformasikan oleh putriku yang bertanya tentang apa dan bagaimana yang harus dilakukannya untuk merespon program Kampus Merdeka ini tahun lalu, dengan sangat bersemangat aku mencoba menyemangatinya. Bahkan, terkesan aku jauh lebih semangat daripada dirinya ...

Andai menteri zaman baheula sudah kepikiran, pastilah aku mahasiswa pertama yang mengajukan diri untuk menjadi pesertanya. Membayangkan bisa mengikuti perkuliahan di kampus idaman (perguruan tinggi di Jawa adalah "sesuatu banget" bagi kami orang udik di Sumatera ...) pada jurusan yang juga idaman (teknologi yang saat itu dikesankan "hanya untuk orang-orang pintar" ...) dengan suasana kampus yang diidam-idamkan (boleh pakai kaos dan blue jean belel yang mengesankan kemerdekaan dari tata busana kaku yang harus kami patuhi zaman dulu itu ...), seketika membuatku tersadar alangkah bahagianya mahasiswa kaum milenial sekarang ini. Berbagai batasan, misalnya rayonisasi, penjurusan, dan berbagai kekakuan lainnya seakan sirna sekarang ini. Yang dulu tak bisa aku raih, sekarang tersedia bagi putriku dan kaum muda lain yang mau berjerih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline