Lihat ke Halaman Asli

Cahyadi Takariawan

TERVERIFIKASI

Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Menantu Memberimu Tiga Status Baru

Diperbarui: 22 Juli 2021   06:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://radarsurabaya.jawapos.com/

"Saya bingung dengan sikap ayah saya. Semua laki-laki yang datang melamar saya, selalu ditolak oleh ayah. Umur saya sudah lebih 30. Sampai kapan saya akan harus sabar dengan sikap penolakan ayah tersebut? Bolehkah saya kawin lari?"

Pertanyaan tersebut diungkapkan oleh seorang wanita, yang merasa dirugikan oleh sikap ayahnya. Sang ayah selalu menolak setiap laki-laki yang meminangnya. Sudah lebih dari lima lelaki datang, namun tidak satupun yang memenuhi kriteria sang ayah.

Mengapa ada ayah yang bersikap demikian terhadap calon menantu? Tentu ada sangat banyak sebab. Namun salah satunya adalah, dirinya belum memiliki mental sebagai mertua. Belum siap melepas anak. Belum siap menerima kehadiran orang baru di rumahnya, berupa menantu.

Keluarga Selalu Tumbuh dan Berkembang

Mengapa perlu persiapan mental untuk menjadi mertua? Karena ada kondisi dan situasi yang berubah dan berbeda, antara sebelum menjadi mertua dengan setelah menjadi mertua. Ada fase atau tahap yang dilalui keluarga, dengan corak yang khas di setiap fasenya. Dalam setiap perkembangan fase ini, perubahan terjadi secara nyata.

Ada sangat banyak perubahan yang terjadi pada keluarga, seperti perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga di sepanjang waktu. Hal itu terjadi karena suami dan istri secara individu selalu tumbuh dan berkembang, maka akan mempengaruhi corak interaksi di antara mereka di sepanjang perjalanan kehidupan.

Friedman (1986) menyatakan, meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya masing-masing secara unik, namun pada dasarnya seluruh keluarga mengikuti pola yang relatif sama. Masing-masing memiliki kondisi dan memerlukan waktu yang berbeda-beda untuk menempuh setiap tahapan perkembangan, namun ada pola yang sama.

Duvall dan Milller mengajukan teori "8 Stages of The Family Life Cycle" untuk menjelaskan tahap-tahap perjalanan kehidupan sebuah keluarga dari awal sampai akhirnya. Menurut Duvall -- Miller, pada dasarnya perkembangan sebuah keluarga melalui delapan tahap.

Tahap 1 : Keluarga Baru

Tahap pertama sebuah keluarga dimulai pada saat seorang laki-laki dan seorang perempuan membentuk keluarga melalui proses perkawinan. Setelah menikah, mereka berdua mulai diakui sebagai sebuah keluarga yang eksis di tengah kehidupan masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline