Lihat ke Halaman Asli

Cahyadi Takariawan

TERVERIFIKASI

Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Anak-anak Telah Memberi Banyak Pelajaran Berharga bagi Orang Dewasa

Diperbarui: 13 Juli 2020   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

"Aku ingin jadi petani. Karena petani itu mulia. Tanpa petani, cita-cita apapun tak akan tercapai" ---Novan Arifai.

Tidak banyak masyarakat Indonesia yang bercita-cita menjadi petani. Yang sering terjadi, petani dianggap rendah dan kampungan. Tidak demikian dengan Agus Ali Nurdin. Alumnus Agronomi IPB ini telah memutuskan jalan hidupnya dengan bertani.

Ia mengajak warga masyarakat untuk menjadi petani. Ia juga berjuang untuk menanamkan passion menjadi petani kepada anak-anak muda, agar berani bercita-cita menjadi petani. Seperti dikutip majalah Agrofarm (September 2019), Agus Ali memperoleh pendapatan sekitar Rp 500 juta per bulan dari pertanian yang ia usahakan.

Agus mengolah lahan milik Okiagaru Farm seluas 17 hektare yang berada di Cianjur, Cisarua dan Depok. Ia mensuplai sayur hasil pertanian yang dikelolanya, ke berbagai outlet, mal dan restoran di Jakarta. Agus juga melibatkan ratusan warga masyarakat.

Data BPS menunjukkan, pada tahun 2018 luas lahan pertanian di Indonesia adalah 7,1 juta hektar. Meskipun luas lahan ini menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, akan tetapi ini adalah lahan yang potensial apabila dikelola secara profesional.

Sayangnya, sangat sedikit generasi muda yang tertarik menjadi petani.

Karena tidak banyak generasi muda yang bercita-cita menjadi petani, maka kita menjadi surprise saat ada anak kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah ---setara SD, menyatakan bercita-cita ingin menjadi petani. Sungguh luar biasa.

Namanya Novan Arifa'i. Pada saat perkenalan di kelas, ia ditanya tentang cita-cita. Dengan mantap dan lantang, anak kelas satu ini menjawab, "Aku ingin jadi petani!"

Di kelas tiga, ketika berkenalan di jam pelajaran bahasa Arab, ia menyatakan dengan mantap bercita-cita menjadi petani. Ternyata cita-cita Novan telah tertanam kuat. Terbukti ia tidak mengubah cita-cita saat sudah kelas tiga.

Di kelas enam, kembali ia ditanya ibu Guru, "Van, cita-citamu masih samakah?"

"Masih, Bu. Saya ingin jadi petani."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline