Lihat ke Halaman Asli

Sahyul Pahmi

TERVERIFIKASI

Masih Belajar Menjadi Manusia

Puisi | Hati, Isi, dan Kekosongan

Diperbarui: 19 Februari 2020   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pixabay.com

Kemana orang-orang akan membawa baki-baki yang ada di tanganyya
Ke sumber air yang mana
Setiap hari, selalu ingin diisikannya
Oleh dunia dan air keringnya

Kemana orang-orang akan mengantar gelas-gelasnya
Ke cangkir-cangkir teh dan kopi
Yang tidak ada gulanya

Kemana orang-orang akan membawa ember-embernya
Untuk diisikan air laut yang asin
Yang tak akan ada habisnya

Keringnya
Pahitnya
Banyaknya
Tak bertepi
Di ujung puas
Nafsu manusiawi

Kapan baki-baki itu di simpan
Kapan gelas-gelas itu didiamkan
Kapan ember-ember itu tak digerakkan

Pada alir, seduh, jatuh, yang tak punya kekal itu

Kosong
Tidak diberikan ruang
Nafas semesta tersingkirkan

******
Makassar. 19 Februari 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline