Lihat ke Halaman Asli

Pablito del Sol

LEVANTATE Y ANDA! Hidup adalah sejarah dalam rangkaian Sabda

Tri Indonesia: Pengikat "Rumah" Indonesia Tanpa 3T

Diperbarui: 15 Juli 2020   23:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Paus Fransiskus, dalam ensikliknya Evangelii Gaudium mengatakan bahwa: "Kita berada di era pengetahuan dan informasi, sumber dari bentuk-bentuk dari suatu kekuasaan yang sering tak bernama". Kutipan singkat ini menyiratkan makna yang dalam mengenai betapa pentingnya akses informasi bagi setiap orang pada zaman kita ini. Secara eksplisit, pengetahuan dan informasi merupakan sumber dari kekuasaan yang berkarakter anonim. Pada tulisan ini, saya ingin mendekatkan pesan ini ke dalam realitas dunia kita, Indonesia.

Peran penting pengetahuan dan informasi sebagai "kekuasaan" sangat memberi pengaruh terhadap tatanan hidup bersama sebagai satu bangsa. Hal ini sedang kita alami serta kita hidupi setiap detik saat ini. Namun sayangnya, akses terhadap sumber "kekuasaan" yang anonim ini masih menjadi persoalan tersendiri bagi sebagian orang di pertiwi Indonesia. Situasi ketimpangan serta kesenjangan dalam beberapa aspek masih terasa hingga sekarang.

Potret kesenjangan Indonesia: adanya daerah 3T

Realitas menyajikan kepada kita potret kesenjangan antara kegemerlapan mereka yang kaya dan kemalangan mereka yang miskin, dll. Singkatnya, dunia kita masih sedang mengalami penderitaan akut akan marginalisasi, pengucilan dan kemiskinan. Jurang kesenjangan yang tak terseberangi ini dapat kita temukan dalam apa yang disebut daerah 3T: tertinggal, terdepan dan terluar. Realitas ini sangat mempengaruhi kokohnya bangunan "rumah" bersama kita, Indonesia. Potret daerah 3T bukan hanya karena posisi geografis, melainkan vitalitas kehidupan dalam bayak seginya mengandung nama 3T itu sendiri.

Salah satu yang paling aktual dan paling urgen adalah soal kelancaran akses informasi dan pelayanan publik. Pada bidang ini masih terasa adanya kesenjangan. Beberapa minggu yang lalu viral di media masa dan media social mengenai proses pembuatan e-KTP yang dapat dilakukan dalam waktu kurang lebih 2 jam. Sementara, sesuai pengalaman penulis sendiri, untuk mendapatkan cetakan e-KTP bagi kami di wilayah timur masih membutuhkan waktu yang relative lama. Berita yang viral itu tentu saja menyentak kita semua, khususnya bagi kami di wilayah timur, yang nota bene berada pada zona 3T.

Soal lain yang sedang kami hadapi adalah berkaitan dengan akses pembelajaran dan proses pengiriman berkas secara online. Misalnya, kami masih sulit melakukan belajar dari rumah saja karena keterbatasan akses internet dan kalaupun ada, masih sangat minim dan kurang lancar. Selama masa pandemic COVID-19, parapeserta didik tidak bisa melakukan belajar dari rumah saja secara online. Yah, inilah suara keluhan kami dari daerah 3T, Timur pertiwi ini. Masih ada banyak soal mengenai ketimpangan ini namun, tentu saja saya tidak perlu membuat litani ratapan di sini. Biarlah sejarah dan realitas menggugat kita masing-masing untuk sekali lagi bersama-sama menata rumah Indonesia yang lebih berposisi lurus (tidak miring/pincang).

Indonesia: Rumah bersama dalam Kebhinekaan

Ribuan pulau yang membentang dalam rahim pertiwi Indonesia mengandung di dalamnya satu sketsa utuh dan tak terpisahkan dalam kanvas peta: Bhineka Tunggal Ika. Dalam ribuan pulau itu mengandung ribuan ragam perbedaan yang memberi warna tersendiri bagi Indonesia. Namun, saya berpikir bahwa kita akan sepakat kalau ribuan warna dalam lukisan kanvas Indonesi tidaklah perlu ada warna dengan nama daerah 3T.

Tri Indonesia: pengikat "rumah" Indonesia tanpa 3T.

Perjuangan memberantas warna "daerah" 3T ini membutuhkan energi besar. Sebagaimana sudah dijelaskan pada awal, salah satu sumber energi yang dibutuhkan adalah akses informasi yang lancar dan memadai. Ini bukanlah soal informasi semata, melainkan demi sesuatu yang lebih besar dan istimewa yakni bertumbuh bersama kepada pemanusiaan. Karena hakekat dasar dari informasi adalah demi pemanusiaan.

Demi meretas kesenjangan, Tri Indonesia hadir dengan sebuag grand design yang luar biasa dalam bidang informasi. Sebagaimana dilansir dalam link https://bit.ly/2XqKZMI, Jaringan 3 Indonesia berusaha menjangkau pelosok pertiwi dengan kekuatan jaringan 8 kali lipat dengan berbagai hal menarik lainnya. Misalnya, adanya tawaran produk AlwaysOn yang dapat kita simak dalam www.tri.co.id

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline