Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

Cerpen Bertema Kemerdekaan Indonesia Singkat: Merdeka Dimulai dari Dalam Kelas

Diperbarui: 19 Agustus 2021   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merdeka Dimulai dari Dalam Kelas. Gambar oleh Syaibatul Hamdi dari Pixabay

Tujuh belas Agustus sudah berlalu, tapi suara dan teriakan merdeka masih terdengar dari berbagai penjuru Bumi Pertiwi. Tentu saja, kan? Setidaknya masing-masing warga begitu ingin memerdekaan diri, keluarga, bahkan negeri ini dari pandemi corona.

Walau begitu kisahnya, kemerdekaan meliputi berbagai aspek kehidupan sehingga tidak melulu berkisah tentang bambu runcing semata. Kemerdekaan juga bisa datang dari dalam rumah, atau bahkan juga datang dari dalam kelas.

Nah, di sini aku bakal menyajikan cerpen bertema Kemerdekaan Indonesia sederhana yang berkisah tentang pentingnya merdeka di dalam kelas.

Mari langsung disimak saja, ya:

Cerpen: Kelas yang Merindukan Kemerdekaan

"Rif, sebentar lagi 17 Agustus dan sekolah bakal menilai kebersihan kelas. Bagaimana kalau sebaiknya kita rapat dan bagi-bagi tugas kebersihan nanti siang?"

"Ah, nantilah. Penilaiannya kan masih lama. Palingan tanggal 16 Agustus. Santai saja. Sekarang kan baru tanggal 10 Agustus. Kita bersih-bersih pada tanggal 16 Agustus pagi saja."

Percakapan kedua siswa SMP itu berhenti hanya sampai di sana. Arif sebagai seorang ketua kelas VII C memang memiliki kepribadian yang cukup unik.

Dia tidak banyak bicara, dan parahnya Arif sangat jarang mau menerima saran dari teman-teman sekelasnya. Jangankan saran dari siswa, perkataan guru pun belum tentu ia dengar sepenuhnya.

Imbas dari sikap ketua kelas yang sulit diajak kompromi, akhirnya para siswa perlahan semakin antipati.

Ketika mereka kesal lalu berkata: "Rif, kamu kan ketua kelas, mari kita bicarakan baik-baik, dong!" Arif pun menjawab dengan santai:  "Lha, yang ketua kelas siapa, aku, kan? Lagian kalian pula yang memilihku. Sudahlah. Turuti saja apa aturanku."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline