Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

Satu Tahun di Kompasiana, Kini Saatnya Berjuang Merawat Kenikmatan Menulis

Diperbarui: 1 Juli 2020   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar diolah dari Kompasiana dan Pixabay

"Wah, sudah satu tahun nih, Zy!"

"Walah, baru juga satu tahun!"

"Cie, diriku sekarang sudah jadi penulis!"

"Ciah, coba deh lihat statistik para senior, begitu menjulang, kan?"

Begitulah pro-kontra perasaan yang belum lama ini "berkelahi" di jeluk pikirku. Pikiran pertama membicarakan tentang sedikit kebanggaan, dan pikiran kedua berkisah tentang pencapaian yang sejatinya "biasa-biasa" saja.

Kadang, aku malah bingung karena akhir-akhir ini pro-kontra pikiran dan perasaan sering hadir lalu bertamu, terutama di saat aku mulai menulis. Awalnya aku selalu sadar bahwa nikmat menulis itu sungguh luar biasa dan sesekali sering memangkas gelisah rasa. Tapi?

Setelah sempat mendengar motivasi dari bang Dika Angkasaputra Moerwani Nasution atau yang lebih populer dengan nama Raditya Dika, aku mulai yakin bahwa di beberapa minggu terakhir ada dua jiwa yang muncul saat aku mulai mengetik tulisan.

Jiwa pertama yaitu aku sendiri sebagai penulis, dan jiwa kedua juga aku seorang, namun kali ini sebagai editor. Ya, tepatnya editor dari tulisanku sendiri.

Meski begitu adanya, yang cukup disayangkan adalah jiwa penulis dan jiwa editor keduanya sering hadir secara bersamaan di saat aku menulis. Baru mulai mengetik paragraf pertama, tiba-tiba saja jiwa editorku muncul dan menganggap kata-kalimat di paragraf itu kurang pas.

Syahdan, tahu sendiri kan apa yang akan terjadi kemudian? Tulisanku lambat selesai gara-gara sedikit-sedikit dihapus dan sebentar-sebentar langsung "ditumis" oleh editor yang sejatinya adalah diriku sendiri.

Aku tidak tahu pasti gejala apa yang sedang aku alami di beberapa minggu belakangan ini. Apakah ini perwujudan beban dari centang biru, apakah ini beban dari statistik, atau malah beban bahwa setiap tulisan yang diposting harus sempurna, terang saja aku tak begitu paham.

Yang jelas, aku tidak terlalu perhatian dengan statistik maupun "pangkat" di Kompasiana. Terang saja, kalau perhatianku extraordinary kepada statistik dan pangkat, bisa-bisa aku mudah sakit hati. Buktinya?

Dokpri.

01 Juli 2019 adalah awal mula aku menetap di rumah besar yang bernama Kompasiana. Dan sekarang sudah tanggal 01 Juli 2020, berarti tepat satu tahun. Jumlah tulisanku sampai 30 Juni 2020 adalah 455.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline