Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Pertemuan

Diperbarui: 22 Februari 2021   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gunung dan kota tak lagi berjarak dalam ingatanku
Sedekat  bantal dengan kepalaku, membawa warna hijau dan kerlipan lampu  dari puncakmu

Kau selalu diam saat percakapan kita terbentur dinding menggummamkan tak kesepakatan dan dua bola matamu menerawang ke tempat yang jauh

Waktu masih sama detiknya membangunkan  lelapku, pada pertemuan yang menjadi sejarah, aku masih tetap berdoa agar sujudku membuatmu kembali perlahan di penghujung jalan.

Cimahi,22 Februari 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline