Lihat ke Halaman Asli

Opa Jappy

Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan

LRT itu Light Rapid Transit

Diperbarui: 28 Juni 2017   01:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Detik.com

 Anda pernah melintas dari arah Jl Pemuda ke Kelapa Gading melalui Velodrome? Tentu, tak selancar sebelumnya, kini anda akan mengalami kepadatan dan macet. Penyebabnya jelas, karena ada penyempitan jalan akibat pembangunan LRT.

Apa sich LRT tersebut? Tak banyak orang yang tahu. Beberapa hari yang lalu, saya dan  beberapa teman melintas derah tersebut; kepadatan lalu lintas membuat mereka diskusi tentang LRT sebagai "Long Rapid Transportatolion." Padahal, yang sebenarnya, LRT adalah Light Rapid Transit.

LRT merupakan moda transportasi berbasis rel. LRT tidak jauh berbeda dengan kereta perkotaan lainnya, misalnya kereta rel listrik (KRL) atau Commuter Line dan mass rapid transit (MRT). Commuter Line, LRT, dan MRT sama-sama digerakan oleh aliran listrik dari bagian atas. Jenis rel LRT sama dengan KRL dan MRT, yakni berukuran 1067 milimeter.

LRT akan menghubungkan Jakarta Utara dan Selatan, hingga Bandara Soekarno Hatta. Dan melalui wilayah yang selama ini tanpa rel kereta api.

Dengan demikian, LRT akan mempermudah, memperlancar, dan mempersingkat gerak publik dari Jakarta Utara ke Selatan, bahkan hingga Cibubur, Cibinong, dan Bogor.

Saat ini, misalnya, warga Kelapa Gading, Pulo Gadung dan sekitarnya, hendak naik kereta ke arah Bogor, Tangerang, Bekasi maka harus melalui Tg Priuk, Kota, ataupun Manggarai. Namun, dengan adanya LRT, maka mereka tak perlu memutar jauh. Mereka cukup ke Stasiun terdekat di Gading, Pulo Mas, Velodrome, dan Rawamangun.

Di sini, terjadi kemudahan mobilitas dan daya jangkau serta mempersingkat durasi waktu berada di jalan untuk mencapai tujuan. Kemudahan inilah yang menjadi target Pemda DKI.

Layanan transportasi untuk kenyamanan serta kelancaran gerak warga itulah yang menjadi perhatian Pemda DKI era Ahok-Djarot.

Oleh sebab itu, pembangunan tujuh koridor LRT dipercepat.  Dua koridor yang akan dibangun terlebih dahulu dan ditargetkan sudah bisa beroperasi paling lambat tahun 2018 adalah Kebayoran Lama-Kelapa Gading dan Kelapa Gading-Kemayoran-Pesing-Bandara Soekarno-Hatta. Dan dalam waktu dekat fase pertama Gading - Velodrome akan beroprasi.

Sumber: Detik.com

Opa Jappy | Gerakan Damai Nusantara



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline